1. Mengajarkan tentang membantu Teman yang Kesulitan. Peserta didik dapat mengembangkan sikap tolong-menolong dan empati dengan saling membantu teman yang kesulitan dalam belajar atau dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan kelas. Dengan membentuk lingkungan yang inklusif dan peduli, mereka dapat menciptakan atmosfer yang kondusif untuk belajar dan berkembang bersama.
2. Guru dan peserta didik melaksanakan pembelajaran dengan kolaboratif menggunakan metode diskusi atau kerja kelompok untuk melatih kerja sama dan semangat gotong peserta didik. Kegiatan ini dapat mengajarkan kepada peserta didik untuk dapat bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan serta menghargai berbagai perbedaan pendapat yang muncul selama proses diskusi.
3. Mengadakan kegiatan bersih lingkungan sekolah bersama-sama. Contoh: pada hari jumat peserta didik diajak untuk bergotong royong dalam membersihkan lingkungan kelas
- Mandiri, dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu.
1. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk dapat diselesaikan berdasarkan kemampuan dan pemahaman mereka secara mandiri
2. Proyek Mandiri. Memberikan siswa kesempatan untuk memilih dan mengeksekusi proyek mandiri yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas, inisiatif, dan tanggung jawab diri.
3. Penyusunan Peta Rencana Studi (PRS). Meminta setiap siswa untuk menyusun PRS mereka sendiri berdasarkan tujuan akademis mereka. Ini melibatkan siswa dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri serta mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan mereka.
- Bernalar Kritis dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu.
1. Diskusi Kelompok. Peserta didik dapat diberikan topik atau masalah kontroversial yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti pluralisme, keadilan sosial, atau demokrasi. Mereka kemudian dibagi menjadi kelompok kecil untuk berdiskusi, menganalisis berbagai sudut pandang, dan mencari solusi atau kesimpulan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2. Guru mengaitkan pembelajaran dengan konteks nyata seperti meminta pendapat peserta didik terkait kejadian nyata yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari.
3. Menggunakan model-model pembelajaran yang mengasah kemampuan siswa untuk berpikir kritis seperti model pembelajaran Project Based Learning.\
- Kreatif dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu.
1. Guru mengadakan pembelajaran dengan penyelidikan dan presentasi. Siswa melakukan penelitian tentang tokoh-tokoh sejarah Indonesia yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila, seperti Soekarno atau Kartini, lalu membuat presentasi sesuai dengan kreativitasnya untuk dibagikan kepada teman-teman sekelas. Ini membantu mereka mengidentifikasi dan menghargai kontribusi individu dalam membangun dan memperkuat ideologi Pancasila dan kreativitas dalam menghasilkan sebuah proyek presentasi.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik yang mampu mengasah kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Contoh meminta peserta didik untuk membuat mind map, peta konsep, atau infografis terkait tugas mereka.