Yang berada di luar digambarkan dengan kata inni ja’il atau inna ja'alnakum khalifat, yaitu yang memberi penugasan, yakni Allah Swt.
Khalifah, alam, dan lingkungan
Pada hakikatnya alam semesta sudah tersusun secara eksak, kokoh, rapi, dan teratur. Alam semesta beserta seluruh isinya ada karena keberadaan dan tidak lepas dari campur tangan Allah Swt. Alam semesta beserta isinya seperti manusia, hewan, dan tumbuhan juga memiliki andil dalam mendukung kehidupan dan kesejahteraan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup dalam alam semesta yang menunjang kehidupan makhluk hidup telah tergambar dalam firman Allah Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 164 :
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ - ١٦٤
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut, membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Q.S. Al-Baqarah: 164)
Alam diciptakan untuk kepentingan manusia, betapa banyak manfaat yang dapat manusia ambil dari alam. Tiada satu pun ciptaan Allah Swt. yang sia-sia. Betapa tidak beradabnya manusia jika ia merusak sesuatu yang sudah disiapkan untuk kepentingannya.
Kenyataan dalam Bumi Indonesia
Komunitas greenpeace Indonesia mencatat pada tahun 2015 sampai 2019 masalah krusial di Indonesia masih berputar di antara deforestasi, krisis iklim, pengelolaan sampah termasuk penggunaan plastik, energi kotor dan polusi udara, hingga fenomena coral bleaching. Kenyataan tersebut harus membuat kita memperkuat komitmen untuk menyelamatkan bumi Indonesia. Karena usaha sekecil apapun yang kita lakukan untuk menjaga kelestarian alam Indonesia akan sangat berarti.
Sebagai Khalifatullah fil Ardh, masyarakat Indonesia sendiri seharusnya sadar dan tergerak untuk melakukan aksi nyata demi menyelamatkan bumi yang dipijaknya. Aksi nyata tersebut dapat berbentuk sikap bijak dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan segala sesuatu yang disediakan alam Indonesia, menjaga lautan Indonesia dengan cara tidak membuang sampah ke laut, tidak merusak terumbu karang dan tidak mengambil terumbu karang, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sebagai bentuk pengelolaan sampah plastik, serta membiasakan diri untuk menggunakan transportasi umum dan menghemat pemakaian listrik.