Mohon tunggu...
KKN UMD 26 UNEJ KALISAT IJEN
KKN UMD 26 UNEJ KALISAT IJEN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

KKN UMD 26 UNEJ Desa Kalisat, Ijen, Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Holistik Kalisat Melalui KKN 26 UMD UNEJ 2023: Kreativitas, Kolaborasi, dan Keberlanjutan

19 Agustus 2023   10:59 Diperbarui: 19 Agustus 2023   11:01 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Pengenalan website & fitur lapak kepada pelaku UMKM

Desa Kalisat, Ijen, Bondowoso (08/18/2023) - Desa Kalisat, sebuah perhentian di sepanjang rute wisata alam Ijen Geopark yang sebelumnya hanya terlihat sebagai sekadar titik di peta, telah mengalami metamorfosis yang luar biasa dalam 41 hari terakhir berkat upaya gigih para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 26 UMD UNEJ 2023 dibawah bimbingan bapak Lukman Wijaya Baratha. Fokus yang tajam pada pembangunan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat telah melahirkan dampak nyata melalui serangkaian proker yang dikembangkan di Desa Kalisat.

Proker Permen SuKa: Menyajikan Manisnya Kebersamaan

Dokpri. Produk Permen SuKa, Permen Khas Susu Etawa
Dokpri. Produk Permen SuKa, Permen Khas Susu Etawa

Salah satu contoh nyata dari pencapaian KKN 26 UMD UNEJ di Desa Kalisat adalah Proker Permen SuKa (Akronim dari Susu Kambing Etawa), yang tidak hanya menghasilkan produk kuliner lezat, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi komunitas untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan desa. Di bawah kepemimpinan Bu Tutik dengan penanggung jawab Bu Yeyen, Komunitas Senyum Kalisat (KSK) muncul sebagai titik awal dari kreativitas kolaboratif yang luar biasa. Pendampingan pembuatan permen SuKa tidak hanya sekadar rutinitas pelatihan, tetapi sebuah perjalanan yang memancarkan semangat perubahan. Dua sesi pelatihan membawa warna yang berbeda, dengan tantangan dan kebahagiaan masing-masing.

Di awal, pelatihan pertama membawa sasaran untuk mengenal Permen SuKa. Kami memperkenalkan inovasi produk ini melalui video terkait proses pembuatannya dan memberikan panduan praktik langsung melalui pendampingan. Di balik keceriaan ini, kami menemui tantangan. Yang mana, kurangnya antusiasme partisipan dalam pelatihan ini. Namun, kisah ini mengalami perubahan yang tak terduga. Pada pelatihan kedua, suasana sudah berbeda. Kami mengambil pendekatan yang lebih santai, mengadakan pendampingan di lokasi yang dekat dengan rumah sasaran, serta mendampingi para sasaran untuk mencoba membuat Permen SuKa secara mandiri. Antusiasme mereka tumbuh, peningkatan dalam partisipasi mereka merupakan moment yang menggembirakan. 

Dukungan dari Bu Yeyen dan perangkat desa yang tak pernah surut, telah membuka pintu bagi perubahan yang lebih besar. "Masyarakat desa kalisat, mayoritas adalah pekerja perkebunan. Sebagian besar dari mereka, lebih menyukai hal yang instan dan tidak ribet. Apa yang dibawa (inovasi permen SuKa) oleh adik-adik mahasiswa merupakan hal yang baru. Jadi, perlu pendekatan yang halus dan effort lebih untuk mengenalkan ini kepada masyarakat. Saya percaya adik-adik pasti bisa. Semua usaha keras dan kerja sama yang telah kita lakukan bersama pasti menghasilkan buah manis," kata Bu Yeyen dengan senyum hangat, sambil melihat para peserta dengan penuh kebanggaan.

Perjalanan pendampingan ini mengajarkan bahwa perubahan nyata memerlukan waktu dan usaha. Dengan tekad dan komitmen, tantangan awal dapat diatasi, dan semangat yang terus berkobar akan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Melalui KSK, produksi Permen SuKa telah menjadi kegiatan rutin di setiap event desa, yang tidak hanya menghadirkan rasa manis, tetapi juga mewakili semangat dan kreativitas kolektif yang telah melekat pada masyarakat Desa Kalisat. Lebih dari 30 pouch permen SuKa telah terjual dengan sukses, dan lebih dari 15 pesanan masih dalam antrian, menjadi bukti nyata betapa daya tarik produk ini telah menyebar. Proyek ini bahkan berhasil memperluas cakupan dengan kehadirannya di Kabare & Sky Cafe, mengangkat citra kuliner lokal ke level yang lebih luas.

Proker BriChar: Menggapai Keberlanjutan Energi dan Lingkungan

Dokpri. Produk BriChar (Briket dan BioChar)
Dokpri. Produk BriChar (Briket dan BioChar)

Komitmen mahasiswa KKN terhadap keberlanjutan juga mewarnai Proker BriChar (Briket dan Biochar). Melibatkan Komunitas Senyum Kalisat yang sama di level inti, proker ini dikepalai oleh Bu Tutik dengan penanggung jawab Ibu Nurhayati. Di tengah meningkatnya isu-isu lingkungan dan pemanasan global, BriChar telah mengambil peran sebagai contoh nyata bagaimana inovasi lokal dapat menjadi bagian integral dari solusi global.

Produksi briket dalam proyek ini tidak hanya mampu menjadi penghangat dan bahan bakar untuk warga dengan efisiensi yang lebih tinggi, tetapi juga membantu melestarikan sumber daya alam yang semakin terancam. Sedangkan, Biochar dapat menjadi pembenah tanah untuk berbagai tanaman yang lebih ramah lingkungan dari pupuk kimia. Sayangnya, di balik semua manfaat tersebut, terdapat sejumlah hambatan yang dihadapi.

Ketidakantusiasan ini menjadi jelas selama pelatihan dan pendampingan tahap pertama. Beberapa partisipan mungkin belum sepenuhnya menyadari potensi positif dari proker ini atau mungkin ada faktor lain yang memengaruhi ketidakantusiasan mereka. Dari 10 sasaran yang kita identifikasi, hanya 3 diantaranya yang hadir pada pelatihan ini. Dalam pelatihan kedua, para mahasiswa KKN mencoba pendekatan yang berbeda, dengan cara menempatkan pelatihan di Paud Metamorfosis yang terletak di tengah desa, namun masih saja ada sasaran yang yang tidak hadir dalam pendampingan. Bu Tutik, selaku ketua KSK, mengungkapkan bahwa proyek ini memiliki elemen inovatif dan kreatif, dan dia melihat potensi besar dalam pengembangannya. Namun, masyarakat desa Kalisat masih belum bisa melihat potensi tersebut. "Proyek ini sangat menjanjikan, Sayangnya, masyarakat disini mungkin masih perlu waktu untuk sepenuhnya memahami kebermanfaatan dari Briket dan BioChar." ungkap Bu Tutik. Pernyataan dari salah satu warga yang didatangi (tidak ingin disebutkan namanya) oleh mahasiswa KKN menguatkan opini dari Bu Tutik. "Saya tidak ingin repot mas, buat apa briket?. Orang kayu disekitar sini saja sudah banyak kok," jelasnya. 

Meskipun respon positif tidak didapatkan dari warga, dukungan dari KSK dan perangkat desa, seperti Bu Tutik, tetap signifikan. Dan biarpun belum mencapai tingkat antusiasme yang diharapkan, mahasiswa KKN memandang proyek ini sebagai peluang yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi produk unggulan Desa Kalisat di masa mendatang. Sehingga, para mahasiswa mencoba untuk terus menjalankan pelatihan, pendampingan, hingga pemasaran dengan sebaik mungkin. Menariknya, Kabare, Sky Cafe, dan Toko Pak Haji di Desa Sempol telah membuka jalan bagi distribusi produk ini, menegaskan bahwa upaya lokal dapat memiliki dampak global, meskipun tidak begitu signifikan. Lebih dari 10 pouch briket dan 5 pouch biochar yang telah dihasilkan menjadi bukti konkret dari keseriusan dalam mengadopsi sumber energi dan pembenah tanah yang lebih ramah lingkungan.

Proker Gaumess: Merangkul Era Digital untuk Masa Depan Desa

Dokpri. Pengenalan website & fitur lapak kepada pelaku UMKM
Dokpri. Pengenalan website & fitur lapak kepada pelaku UMKM

Namun, pencapaian KKN 26 UMD UNEJ 2023 di Desa Kalisat tidak hanya terbatas pada proyek fisik semata. Melalui Proyek Gaumess, desa ini beranjak menuju era digital dengan cara yang berani dan progresif. Dipimpin oleh Pak Diyono, Komunitas Kreavi (Kalisat Creative Community) berhasil menciptakan sebuah platform digital yang inovatif, berupa website desa. Ia menekankan pentingnya digitalisasi untuk mengambil bagian dalam kemajuan desa. "Saat ini, kita hidup di era digital. Maka kita harus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Jika tidak, risikonya adalah tertinggal. Dengan hadirnya website ini, tujuan kami adalah menjadikan Desa Kalisat semakin dikenal oleh masyarakat luas di masa depan," jelas pak Diyono.

Dimulai dengan tahap pendampingan dalam pengembangan website desa. IT operator desa Kalisat, yakni pak Tris dan pak Muslim, yang bertanggung jawab atas kemajuan dan isi website, didampingi oleh Mawan, salah seorang mahasiswa KKN. Dalam pendampingan ini, materi yang diberikan merupakan suatu bekal, bagaiman cara mengelola konten, memastikan informasi terkini, serta merancang tampilan website agar lebih memikat dan mudah dinavigasi. Hasilnya? Peluncuran gemilang website ijenkalisat.com yang kini bisa diakses oleh masyarakat umum.

Dilanjutkan ke pendampingan berikutnya, yakni pelatihan videografi. Suara antusiasme di setiap partisipan terdengar begitu jelas, ketika menyadari keajaiban di balik penggunaan kamera. Teknik-teknik pengambilan gambar dan seni editing lewat aplikasi CapCut diajarkan dengan penuh semangat oleh para mahasiswa KKN. Inilah pintu menuju keterampilan baru yang relevan dengan tuntutan dunia digital. Dalam hasilnya, masyarakat kini dapat menciptakan konten video berkualitas yang mampu menggambarkan pesona Desa Kalisat.

Yang tidak kalah menarik adalah pendampingan terakhir, yakni pelatihan penulisan artikel. Mahasiswa KKN yang terlibat dalam proyek ini memberikan pengetahuan kepada warga desa mengenai cara menulis artikel yang menarik dan informatif. Partisipan diajarkan tentang struktur artikel sederhana dan esensi dari unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How) dalam penulisan. Dengan penuh semangat, partisipandidorong untuk berbagi cerita mereka, mulai dari budaya lokal hingga potensi desa yang mengagumkan, melalui tulisan-tulisan yang dapat dipublikasikan di website desa. Artikel-artikel ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan perspektif baru kepada pembaca tentang keunikan Desa Kalisat.

Melalui ketiga pendampingan ini, proker Gaumess mencoba membawa Desa Kalisat ke dalam era digital dengan cara yang tidak hanya progresif, tetapi juga inklusif. Website ijenkalisat.com menjadi jembatan antara masyarakat desa Kalisat dengan dunia luar, sementara pelatihan-pelatihan dalam videografi dan artikel memberdayakan masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam pembuatan konten yang bermakna dan kreatif. Ini adalah bukti nyata bahwa melalui inovasi dan kemampuan digital, desa-desa juga bisa berbicara tentang kreativitas dan potensi lokal mereka kepada dunia. Selain sebagai pusat informasi, website ini juga memainkan peran penting dalam mendukung dan mempromosikan proker Permen SuKa dan BriChar. 

Hasil KKN Untuk Membangun Masa Depan Keberlanjutan Desa Kalisat 

Secara tak terbantahkan, masa 41 hari yang dihabiskan oleh para peserta KKN 26 UMD UNEJ di Desa Kalisat telah menghasilkan perubahan yang lebih dari sekadar fisik. Dari cita rasa manis Permen SuKa hingga komitmen terhadap keberlanjutan melalui BriChar, serta transformasi digital melalui Gaumess, KKN ini telah membuka pintu bagi masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi Desa Kalisat. Sementara itu, Koordinator KKN UMD Kelompok 26 2023, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Tegar, menggunakan pendekatan holistik dalam menyusun progam kerja KKN ini. Ia mengungkapkan bahwa tim KKN melakukan observasi menyeluruh dan analisis mendalam sebelum merancang proyek. Potensi dalam sektor peternakan kambing dan masalah kotoran kambing yang menumpuk diidentifikasi. Dari sini, tim berinovasi untuk memaksimalkan potensi dan sekaligus menyelesaikan masalah tersebut. "Semua proyek yang kami propose tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling mendukung satu sama lain. Dari Permen SuKa, untuk meningkatkan perekonomian. BriChar yang dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Serta keberlanjutan yang juga ditopang oleh adanya platform digital berupa website. Meski manfaatnya (website) belum terlihat secara signifikan saat ini, kami melihat potensi besar dalam beberapa tahun ke depan," tutur Tegar. 

Dilain sisi, tak dapat disangkal bahwa keberhasilan proyek-proyek tersebut tidak hanya bergantung pada kerja keras para mahasiswa KKN, tetapi juga melibatkan peran penting dan kerjasama aktif dari masyarakat desa itu sendiri. Lebih dari sekadar menjadi objek penerima manfaat, masyarakat Desa Kalisat telah menjadi pilar utama dalam keberhasilan proyek-proyek KKN ini. 

Proyek Permen SuKa & BriChar, meskipun diprakarsai oleh mahasiswa, telah berhasil berkat dukungan dan kontribusi nyata dari masyarakat desa. Pengelolaan bahan baku, produksi, promosi, dan penjualan tidak mungkin berjalan dengan lancar tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat. Keterlibatan Komunitas Kreavi dalam Proyek Gaumess juga mencerminkan semangat berkolaborasi. Ini adalah contoh nyata bagaimana kerja tim antara mahasiswa dan masyarakat lokal dapat menghasilkan solusi yang lebih berkelanjutan dan terintegrasi.

Dengan penuh kehangatan, Kepala Desa Kalisat, Bapak Aswito, mengapresiasi sepuluh mahasiswa KKN 26 UMD UNEJ 2023 yang telah menghasilkan produk luar biasa di desa Kalisat. Namun, sambil memberikan pujian, beliau juga mengingatkan agar hubungan tak berakhir (lost-contact) di sini, melainkan terus membimbing dan mendukung masyarakat Kalisat, biarpun KKN sudah berakhir. Bapak Aswito juga mengajak warga desa untuk bersama-sama mengembangkan produk-produk ini menjadi kebanggaan desa yang berkelanjutan di masa mendatang. "Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada sepuluh mahasiswa KKN dari UNEJ. Produk-produk yang kalian hasilkan di desa ini sungguh luar biasa dan patut diacungi jempol," ujar Kepala Desa Kalisat, Bapak Aswito, sembari tersenyum bangga.

Dokpri. Apresiasi dari kades Kalisat terhadap produk-produk hasil kolaborasi komunitas & mahasiswa KKN UNEJ
Dokpri. Apresiasi dari kades Kalisat terhadap produk-produk hasil kolaborasi komunitas & mahasiswa KKN UNEJ

Perubahan yang telah terwujud melalui kolaborasi ini menjadi bukti kuat bahwa ketika individu-individu bersatu untuk tujuan yang lebih besar, perubahan nyata dapat terjadi. Melalui dedikasi dan semangat, Desa Kalisat kini memiliki kisah inspiratif yang akan terus membakar semangat perubahan dan inovasi untuk masa depan yang lebih baik. Kesuksesan dan pencapaian luar biasa dari KKN 26 UMD UNEJ 2023 di Desa Kalisat akan terus mencerahkan perjalanan masyarakat lokal dan memberikan inspirasi bagi mereka yang mungkin bercita-cita untuk mengubah desa mereka menjadi pusat inovasi dan kemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun