Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk filosofi hidup yang terkandung di dalam novel Cinta di Dalam Gelas beserta makna yang dikandungnya serta untuk memahami sebuah masyarakat melalui filosofi hidup yang dimilikinya.Â
Teori yang digunakan pendekatan sosiologi sastra. Persamaan yang dikaji sama-sama mengkaji nilai-nilai filsafat dengan teori yang sama dan metode penelitian yang digunakan sama. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan yang terdahulu dari pembahasan hasil penelitian yang diteliti filsafat dalam masyarakat Melayu Belitung.Â
Sedangkan peneliti hanya menganalisis tokoh Larasati dalam novel Kembali ke Desa Karya Tri Budhi Sastrio dari nilai-nilai filsafat dan nilai pendidikan.
Novel menurut Nurgiyantoro (2015) berasal dari bahasa novella, yang dalam bahasa Jerman disebut novelle dan novel dalam bahasa Inggris, dan inilah yang kemudian masuk ke Indonesia. Secara harfiah novella berarti sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek yang berbentuk prosa.Â
Jadi, Novel adalah karangan yang panjang dan berbentuk prosa dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel adalah bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, moral dan pendidikan.
Filosofis menurut Russel (2010) berasal dari kata filsafat yang berarti pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.Â
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai filosofis adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidup yang terdapat dalam pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Nilai menurut Muhmidayeli (2011) dapat diartikan dalam makna benar dan salah, baik dan buruk, manfaat dan berguna, indah dan jelek, dan lain sebagainya. Nilai adalah prinsip sosial, tujuan-tujuan atau standar yang dipakai atau diterima oleh individu, kelas, masyarakat, dan nilai-nilai.
Nilai-nilai pendidikan karakter yang dimaksud dalam penelitian ini sebagaimana hasil kajian empirik Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional, mencakup 18 (delapan belas) nilai karakter  (2011):Â
(1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.
METODE PENELITIANÂ