46.75
2.62
49
4.45
-1.63
>0.05
Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa skor  rata-rata pre-test dan post-test  kelompok eksperimen dan kelompok kontrol  tidak jauh berbeda, dimana selisih skor rata-rata kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberi perlakuan adalah 8 sedangkan selisih skor rata-rata kelompok kontrol sebelum dan setelah diberi perlakuan yaitu 2.25. Walaupun demikian skor rata-rata kelompok eksperimen saat post-test mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol.
Dilihat dari nilai Z kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, pada kelompok eksperimen terlihat ada perubahan yang signifikan sebelum dan setelah diberi perlakuan (Z= -1.83, p>0.05) sedangkan pada kontrol tidak mengalami perubahan tingkat resiliensi yang signifikan sebelum dan setelah diberi perlakuan (Z= -1.63, p>0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen terlihat perubahan yang signifikan, sementara kelompok kontrol tidak.Â
Hasil tersebut dapat diartikan bahwa resiliensi siswa yang diberi konseling kelompok CBT lebih baik dari siswa yang tidak diberi konseling kelompok CBT, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok CBT efektif untuk meningkatan resiliensi siswa Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ungaran.
Temuan dalam penelitian ini selaras dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Krisnayana, Antari, dan Dantes (2014) yang menggunakan konseling kognitif  dengan teknik restrukturisasi kognitif. Hasil penelitian Krisnayana menunjukkan bahwa konseling kognitif dengan pendekatan restrukturisasi kognitif dapat meningkatakan resiliensi. Dalam penelitian tersebut konseling dilakukan secara individu sedang dalam penelitian ini konseling dilakukan dalam setting kelompok.
Di samping itu, hasil penelitian ini juga relevan dengan penelitian Mastur, Sugiharto, dan Sugiman (2012) serta penelitian Arip et. al. (2011) yang menggunakan konseling kelompok CBT. Kedua penelitian tersebut membuktikan bahwa konseling kelompok CBT dapat meningkatkan percaya diri dan konsep diri. Dalam penelitian tersebut konteksnya adalah percaya diri dan konsep diri, sedangkan dalam penelitian ini konteksnya adalah resiliensi.