Mohon tunggu...
Nurlina Lina
Nurlina Lina Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hoby membaca dan belajar memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cerita Praktik Baik (Best Practice) Belum Maksimalnya Pemahaman Peserta Didik Terhadap Materi Pembelajaran

4 Desember 2023   11:46 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:48 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Praktik Baik (Best Practice) 

Belum Maksimalnya Pemahaman Peserta Didik 

Terhadap Materi Pembelajaran

 

 

 

PENDAHULUAN

 

Pemahaman merupakan hasil dari adanya proses pembelajaran. Hal tersebut menggambarkan bahwa pemahaman merupakan bagian dari hasil belajar sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar juga sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman.

Keberhasilan suatu pembelajaran bagi peserta didik tidak lepas dari aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas dari masing-masing peserta didik akan memberi kesan tersendiri serta berpengaruh pada cepat dan tidaknya peserta didik dalam menyerap materi yang diberikan. Hal ini selaras dengan pendapat Bobbi DePorter dalam Quantum Teaching, mengutip pendapat Veron A Magnesium yang menyatakan bahwa orang belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan, dan 90% dari apa yang dikatakan dan dilakukan.

PEMBAHASAN

 

 

Lokasi

SD Islam Nabilah Batam

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar di Lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Batam Kepulauan Riau.

Tujuan yang ingin dicapai

  • Melalui kegiatan demonstrasi mengukur, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan baku dengan benar.
  • Dengan mengamati PPT tentang tangga pengukuran peserta dapat menghubungkan antar satuan baku panjang cm dan m dengan tepat.
  • Dengan kegiatan diskusi dan presentasi peserta dapat menentukan panjang dan berat benda yang ditentukan tepat.

Penulis

Nurlina, S.Pd.

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah?

  • Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah:
  • Peserta didik kesulitan dalam memecahkan masalah kontekstual dan kesulitan dalam menganalisis informasi dalam berbagai teks.
  • Peserta didik kesulitan melakukan pengukuran dengan alat baku.
  • Peserta didik kesulitan menghubungkan kaitan antara satuan ukuran baku.
  • Penggunaan media belajar yang belum bervariasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kemudian dilakukan identifikasi penyebab masalah antara lain:

  • Model pembelajaran guru yang belum sesuai dengan karakteristik peserta didik.
  • Media pembelajaran yang belum bervariasi.
  • Kurang maksimalnya guru dalam mengelola kelas sehingga monoton.
  • Belum maksimalnya penggunaan bentuk soal berbasis HOTS.

Upaya guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memvariasikan penggunaan model dan media dalam proses pembelajaran. Dalam permasalahan ini, guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL) untuk dapat menyelesaikan belum maksimalnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran

 tersebut. Selain itu guru juga menggunakan media dan alat pembelajaran berbasis TPACK berupa penggunaan video pembelajaran dari youtube, power point, , bahan ajar, serta LKPD untuk perbaikan dan pengayaan sebagai tugas terstruktur.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan? 

Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena:

  • Menjadi motivasi dan solusi untuk saya pribadi, juga ingin membagikan praktik baik ini agar bisa dijadikan motivasi juga referensi bagi teman lain yang seprofesi.
  • Memberikan dampak positif atau perubahan-perubahan/inovasi pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan ke depannya khususnya untuk ssaya sendiri dan teman sejawat.
  • Mengetahui Kesulitan belajar Paserta didik dan dapat mencari solusi yang tepat sesuai karakteristik peserta didik.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini?

Sebagai seorang guru sangat berperan penting dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Peran saya selama proses pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Adapun tangung jawab saya sebagai guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang bekualitas dan bermakna bagi peserta didik dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? 

  • Peserta didik belum terbiasa memecahkan masalah- masalah kontekstual.
  • Motivasi literasi baik peserta didik dan guru kurang.
  • Penggunaan perangkat pembelajaran dan pendekatan pembelajaran yang belum maksimal.
  • Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap produk inovasi.
  • Guru belum maksimal dalam memanfaatkan TIK di dalam pembelajaran.

Dari tantangan-tantangan tersebut, menyebabkan seorang guru harus dapat melewati dan mengatasinya dengan menggunakan media, pendekatan, dan model pembelajaran yang menarik, inovatif, dan sesuai dengan keadaan dan karakteristik peserta didik serta materi pembelajaran.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Strategi apa yang digunakan?

Bagaimana prosesnya?

Siapa saja yang terlibat?

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, yaitu:

  • Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, seperti kepala sekolah, rekan guru, teman sejawat, dan juga pihak yang lain terkait dengan pendidikan seperti pengawas sekolah dan pakar.
  • Mencari solusi dari tantangan atau masalah yang akan dihadapi, seperti melakukan kajian literatur dari berbagai sumber belajar maupun internet.
  • Merumuskan solusi yang terpilih.
  • Membuat perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam praktik pembelajaran.
  • Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat.
  • Menambah sumber belajar bagi siswa Untuk membuat sumber belajar lebih banyak di dalam kelas,
  • Memilih model pembelajaran yang inovatif Untuk menghilangkan kesan kaku dalam pembelajaran, dalam hal ini guru menggunakan model pembelajaran Problem Based learning untuk membangkitkan keingintahuan peserta didik akan materi yang akan dipelajari.
  • Memilih metode pembelajaran yang interaktif Untuk metode pembelajaran yang digunakan juga harus sesuatu yang unik maka dipilihlah metode ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok dan presentasi. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini difokuskan pada pneggunaan kartu pintar serta melibatkan media TIK seperti proyektor, laptop, internet, layar dan speaker.

Siapa saja yang terlibat?

Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini adalah kepala sekolah, guru, rekan sejawat dan peserta didik kelas 3 di lingkungan Sekolah Dasar Islam Nabilah Batam.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Berdasarkan hasil pembelajaran yang saya lakukan di kelas dengan menggunakan model pembelajaran PBL dengan meteode yang bervariasi ( demonstrasi, ceramah , diskusi , tanyan jawab dan penugasan dengan media Teka Teki Silang, PPT dan Video Mempunyai dampak bagi guru dan peserta didik :

  • Guru menjadi lebih termotivasi untuk menyusun dan mengembangkan model pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan serta merancang media pembelajaran inovatif.
  •  Penggunaan metode demonstrasi, media pembelajaran Teka Teki Silang dan media yang berbasis TPACK dalam bentuk video, dan materi yang ditampilkan dalam slide powerpoint memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi pengukuran, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan, sehingga keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik menjadi meningkat.
  • Peserta didik lebih bersemangat ,lebih berani dalam menyampaikan pendapat selama kegiatan dikusi dalam pembelajaran, dan berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, hal ini terlihat dari hasil belajar peserta didik sesudah meningkat.
  • Respon dari teman sejawat, secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dengan baik dan menjadikan peserta didik dapat terlibat secara aktif.
  • Peserta didik merasa senang dengan proses pembelajaran yang berlangsung karena mereka dapat terlibat secara aktif dan kegiatannya menarik, menyenangkan, serta mudah dipahami. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kegiatan refleksi saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan praktik ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang diadakan dengan penggunaan model PBL dan metode demonstrasi, dapat membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik yang sudah mencapai target, kemandirian dan keaktifan peserta didik dalam berdiskusi, dan kepercayaan diri yang meningkat pada presentasi hasil diskusi. Dan melihat kemajuan tersebut guru menjadi lebih termotivasi untuk menyusun dan mengembangkan model pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan serta merancang media pembelajaran inovatif untuk ke depannya.

 

DAFTAR PUSTAKA :

Bobbi DePorter, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa,2000)hlm.57

Sembiring dan Mei Ira Wenti (2020) Penyebab siswa kesulitan menggunakan huruf kapital, http://portaluniversitasquality.ac.id

Fenti Morida,dkk (2022) Faktor penyebab kesulitan siswa dalam menentukan huruf kapital, http://jurnal.semnaspssh.com

Prasetyono, D.S. (2008). Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada Anak Sejak Dini. Yogyakarta: Think Yogyakarta. Prasetyono (2008: 29)

  • Nurhamidah, 2017, Penyebab guru tidak menerapkan pembelajaran inovatif,

https://www.gurusiana.id/read/nurhamidah/article/guru-tidak-kreatif-dan-inovatif-%204065000

Sanjaya, Wina. 2007, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun