Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Ini melibatkan pembuatan algoritma dan model komputer yang dapat belajar dari data, mengenali pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah tanpa terprogram secara eksplisit. Dengan kata lain, AI bertujuan untuk menciptakan mesin yang dapat meniru kemampuan kognitif manusia untuk berpikir, belajar, dan menyesuaikan diri.
Artikel konseptual ini membahas evolusi kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana konsep ini telah membentuk dan akan terus membentuk dunia kita. Dari definisi dasar hingga etika di balik AI, pembaca akan diajak merenung tentang implikasi masyarakat, ekonomi, dan budaya yang muncul dari perkembangan teknologi ini. Sementara membahas perkembangan masa lalu, artikel ini juga merinci visi masa depan di mana AI dapat berpotensi mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup.
Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dapat memiliki beberapa dampak samping, termasuk:
1. Kehilangan Pekerjaan:
 Automatisasi yang dipicu oleh AI dapat menggantikan pekerjaan manusia di sejumlah sektor, memicu kekhawatiran tentang pengangguran struktural.
2. Kekhawatiran Etika:
 Pertanyaan etika muncul seiring dengan penggunaan AI, terutama dalam konteks keputusan yang diambil oleh mesin tanpa intervensi manusia dan potensi pelanggaran privasi.
3. Ketergantungan Teknologi:
Dengan peningkatan keterampilan AI, ketergantungan masyarakat pada teknologi semakin besar, dan ini bisa berdampak pada keamanan siber dan ketergantungan pada sistem yang kompleks.
4. Ketidaksetaraan Akses:
 Penerapan AI yang tidak merata dapat meningkatkan kesenjangan antara mereka yang dapat mengakses dan memanfaatkannya dan mereka yang tidak.