Mohon tunggu...
Nur Liana
Nur Liana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I love myself

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Revolusi Kecerdasan Buatan

3 Januari 2024   07:13 Diperbarui: 3 Januari 2024   07:17 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang dapat melakukan tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia. Ini melibatkan pembuatan algoritma dan model komputer yang dapat belajar dari data, mengenali pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah tanpa terprogram secara eksplisit. Dengan kata lain, AI bertujuan untuk menciptakan mesin yang dapat meniru kemampuan kognitif manusia untuk berpikir, belajar, dan menyesuaikan diri.

Artikel konseptual ini membahas evolusi kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana konsep ini telah membentuk dan akan terus membentuk dunia kita. Dari definisi dasar hingga etika di balik AI, pembaca akan diajak merenung tentang implikasi masyarakat, ekonomi, dan budaya yang muncul dari perkembangan teknologi ini. Sementara membahas perkembangan masa lalu, artikel ini juga merinci visi masa depan di mana AI dapat berpotensi mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan hidup.

Penerapan Kecerdasan Buatan (AI) dapat memiliki beberapa dampak samping, termasuk:

1. Kehilangan Pekerjaan:

 Automatisasi yang dipicu oleh AI dapat menggantikan pekerjaan manusia di sejumlah sektor, memicu kekhawatiran tentang pengangguran struktural.

2. Kekhawatiran Etika:

 Pertanyaan etika muncul seiring dengan penggunaan AI, terutama dalam konteks keputusan yang diambil oleh mesin tanpa intervensi manusia dan potensi pelanggaran privasi.

3. Ketergantungan Teknologi:

Dengan peningkatan keterampilan AI, ketergantungan masyarakat pada teknologi semakin besar, dan ini bisa berdampak pada keamanan siber dan ketergantungan pada sistem yang kompleks.

4. Ketidaksetaraan Akses:

 Penerapan AI yang tidak merata dapat meningkatkan kesenjangan antara mereka yang dapat mengakses dan memanfaatkannya dan mereka yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun