Mohon tunggu...
Lateefa Noor
Lateefa Noor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis amatir yang selalu haus ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ujian Kesabaran

28 Agustus 2023   19:09 Diperbarui: 28 Agustus 2023   19:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/

"Dicoba dulu ya, Mas." Sasha berucap dengan yakin. 

Setelah menunggu sekitar lima jam, keadaan tetap sama. Belum ada perubahan sama sekali. Termasuk, tanda-tanda kontraksi. Namun, yang ditakutkan adalah air ketuban akan habis karena sudah menetes sedari tadi. 

"Kita coba induksi ya, Bu! Kita observasi sampai nanti sore. Kalau tidak ada perubahan, terpaksa harus dilakukan cara lain," kata dokter tanpa ragu. 

"Cara lain?" lirih Sasha sembari menahan nyeri sesaat setelah cairan induksi itu disuntikkan pada selang infus yang terpasang di tangannya. 

Sasha tidak bisa membayangkan efek dari lahiran yang tidak normal seperti orang-orang kebanyakan. Bukan karena rasa sakitnya, tetapi ia memikirkan omongan orang lain yang masih beranggapan bahwa melahirkan dengan cara tidak melalui jalan bayi adalah sebuah kesalahan. Bahkan, bisa dianggap seolah sebagai aib. 

Sakit fisik mungkin nggak seberapa, tetapi sakit hatinya akibat komentar julid itu yang ngeri. Efeknya bisa macam-macam. Mending kalau psikis nggak kena, kalau sampai mengarah pada baby blues juga. Kan, ngeri. Sasha membatin sambil menahan rasa sakit akibat cairan induksi yang mulai bereaksi. 

Arjuna yang melihat kesakitan tergambar pada raut muka Sasha begitu gelisah. Ia sampai tidak kuat ketika harus mendampingi proses demi proses tersebut. 

"Sabar ya, Sayang! Mas yakin kamu kuat," bisik Arjuna tepat di sisi telinga Sasha. 

Sasha mencengkeram tangan Arjuna kuat. Rasa sakit itu perlahan menyerang lebih dahsyat. 

"Gimana kalau ternyata Allah lebih sayang sama aku, Mas?" tanya Sasha seraya menahan nyeri. 

Arjuna menggeleng pelan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun