Mohon tunggu...
Lateefa Noor
Lateefa Noor Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis amatir yang selalu haus ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebuah Ironi: Ketika Tenaga Pendidik Menjadi Joki Skripsi

24 Agustus 2023   16:13 Diperbarui: 24 Agustus 2023   16:19 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, solusi ini spesial untuk para joki skripsi. Alih-alih melanggengkan praktik sesatnya itu, waktu berharganya itu sebaiknya dipakai untuk membuka kelas-kelas kepenulisan. Kalau mau tetap menjadi lahan bisnis, bisa tetap dikomersilkan.

Misalnya, satu kelas menulis artikel atau karya ilmiah lainnya. Kegiatan positif itu bisa dipatok dengan harga yang masuk akal.

Contoh kasarnya, dengan harga lima puluh ribu per kepala dikali seratus orang yang ikutan, bisa memperoleh omset sebesar lima juta rupiah. Memang lebih besar ketika menjabat sebagai profesi joki, tetapi bayangkan kalau kelas itu berlangsung berulang-ulang, tentu saja tak kalah menguntungkan, bukan?

Selain ilmunya bermanfaat, bisa mendapatkan bonus segepok nominal yang nggak bakal bikin hidup melarat. Kalau kemerosotan dari segi materi yang ditakutkan, sih.

Kedua, solusi untuk pelanggan, dalam kasus ini adalah mahasiswa. Dari pada menyelesaikan skripsi dari hasil membeli jasa, mending duitnya digunakan untuk mengasah skill dengan mengikuti kelas menulis yang berkaitan dengan karya tulis ilmiah. Sebab, investasi isi kepala itu lebih banyak gunanya, salah satunya yaitu agar cara pandang tidak dangkal. Sehingga, ketika mengerjakan skripsi tidak perlu joki lagi.

Takutnya, kalau otaknya jarang dipakai malah bisa menyebabkan tumpul. Serem banget, kan?

Maraknya praktik joki ini seharusnya menjadi momentum berbenah bagi semua kalangan karena sudah mendapatkan tamparan bertubi-tubi. Dari pihak kampus sebaiknya berbenah agar tidak kecolongan. Kemudian, pihak mahasiswa pun harus lebih mawas diri, belajar lebih giat lagi agar tidak melulu mengandalkan copy-paste.

Sadari bahwa menulis itu seru. Melakukan riset juga tidak kalah seru. Sehingga, antara mahasiswa dan tenaga pendidik bisa saling bersinergi untuk menumbuhkan kesadaran diri akan pentingnya nilai kejujuran dan mandiri dalam belajar. Disamping itu, agar tujuan pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa bukan sebatas slogan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun