7. Mahalnya biaya pendidikan
Biaya pendidikan bermutu itu mahal,inilah yang selalu kita dengar dari masyarakat,sehingga masyarkat tidak mampu dalam membiayainya di karenakan ekonomi yang rendah.
Terkait dengan persoalan rendahnya pemerataan pendidikan, daerah pelosok merupakan daerah yang perlu mendapat perhatian. Selain akses dan distribusi yang sulit, akses pendidikan di daerah-daerah tersebut juga sulit diatur, terutama di daerah tertinggal. Ketimpangan distribusi pendidikan ini terlihat jika dibandingkan dengan pusat kota atau wilayah administrasi, dimana akses pendidikan pada umumnya merata.
Bahkan di pemerintahan negara masih ada warga usia sekolah yang tidak bisa menikmati pendidikan. Contoh masalahnya adalah anak-anak usia sekolah dasar yang tidak bersekolah dan bekerja mencari uang di jalan, misalnya di bus, dll. Hal ini menjadi indikasi bahwa tidak semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan pendidikan yang sama, sehingga pemerataan kesempatan pendidikan di Indonesia rendah.
1.Pemerataan pendidikan formal
a. pendidikan prasekolah dan dasar
Pendidikan anak usia dini adalah pendidikan bagi anak-anak yang belum pernah mengikuti pendidikan dasar atau anak usia dini, mis. kelompok bermain dan pembibitan. Ketersediaan PAUD terutama terdapat di perkotaan. Sebaliknya, pendidikan prasekolah jarang ditemukan di daerah terpencil.
Pendidikan dasar lambat laun dipersepsikan merata di berbagai tempat di Indonesia, termasuk daerah terpencil, namun masalahnya adalah kualitas pendidikan dasar yang tidak merata. Misalnya, terdapat perbedaan antara daerah terpencil dan perkotaan atau daerah dengan pusat pemerintahan dalam hal infrastruktur sekolah, bahan dan sumber belajar, serta kualitas guru dan tenaga pengajar. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan kualitas SDM lulusan tersebut.
b. Pendidikan Menengah
Segregasi pada pendidikan menengah juga terlihat di berbagai tempat di Indonesia. Namun, persoalan pemerataan kesempatan pendidikan masih terlihat. Anak-anak usia SMP tidak melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP karena kekurangan biaya untuk sekolah. Juga, fasilitas bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Perbedaan ini terlihat antara pendidikan menengah di perkotaan dan pendidikan menengah di daerah terpencil. Faktor lain yang mempengaruhi pemerataan pendidikan menengah adalah kurangnya kesadaran pendidikan di daerah terpencil yang akses pendidikannya sangat sulit dan pentingnya pendidikan tidak dapat disosialisasikan.
c. pendidikan tinggi