Mohon tunggu...
Nurlaely  Iza
Nurlaely Iza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Novel "Sabtu Bersama Bapak"

26 Februari 2018   10:11 Diperbarui: 26 Februari 2018   10:39 13454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayu sedikit cair. Cakra terus mengejutkan dia hari ini. Ada sesuatu yang lebih memikat dari pria ini dari yang sebelumnya dia kira." (halaman 212)

"Satya membuat secangkir kopi dan duduk di dapur. Dia mengamati sang istri. Perempuan itu mondar-mandir di antara kompor dan meja makan. Memasak sambil memantau pergerakan market news NYSE di laptop. Hati Satya kembali dirisaukan oleh rasa bersalah." (halaman 233)

Kisah keluarga Garnida ini syarat akan makna kehidupan dan pelajaran hidup serta bagaimana kita menyikap hidup dari sisi mana saja. Novel dan Film Sabtu Bersama Bapak sama-sama bernilai moral tinggi dan mendidik. Bukan hanya untuk kalangan remaja, terlebih untuk orang tua. Ilmu parenting tersaji begitu rapi serta dikemas dengan unik dan khas. Novel ini mengajarkan pembaca banyak hal yang tidak biasa orang pikirkan. Pemikiran yang sangat masuk dalam akal logika namun tak terpikirkan dengan singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun