Mohon tunggu...
Nurlaely  Iza
Nurlaely Iza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Novel "Sabtu Bersama Bapak"

26 Februari 2018   10:11 Diperbarui: 26 Februari 2018   10:39 13454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Janji Suami Dulu

Bandung, 7 September 1979

Selesai ijab Kabul. Gunawan dan Itje, yang baru menikah, bersalaman dengan semua tamu.

Gunawan menarik istrinya keluar dari keramaian. Dia ingin mengatakan sesuatu. Itje tahu ketika lelaki belahan jiwanya ini menariknya dari keramaian, itu artinya Pak Gunawan ingin berkata sesuatu serius. ..." (halaman 37)

" ..."Boys, Bapak punya cerita. Mau dengar?"

"Cerita apa?"

"Cerita waktu Bapak kecil dulu."

6 Juni 1992

Handycam dinyalakan dengan shaky. Pak Gunawan tampak gusar. Dia menghempaskan alat itu di atas sebuah meja. Terlihat Satya dan Cakra duduk masih memakai seragam sekolah mereka. Sang Bapak duduk di sebelah mereka. ..." (halaman 206)

Adhitya Mulya merupakan lulusan ElectromedicalEngineering dari Stikes Widya Husada Semarang angkatan ke-18. Selain menulis novel, lelaki berusia 41 tahun juga merambah ke dunia perfilman yaitu sebagai penulis skenario. Novel pertamanya bertajuk Jomblo terbitan tahun 2003. Semenjak itu, beliau aktif menulis dan menghasilkan kurang lebih satu buku dalam satu tahun. Banyak pula film yang mengadaptasi novel miliknya. Film Sabtu Bersama Bapak juga telah meraih berbagai penghargaan dalam dunia perfilman Indonesia.

Sudut pandang dalam novel Sabtu Bersama Bapak tidak mengacu pada salah satu tokoh di dalam novel. Adhitya Mulya, atau sang penulis, menyajikan tulisannya dalam sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal itu bisa kita lihat pada setiap detail tokoh yang tanpa berbicara pun kita bisa tahu isi hati dan pikirannya dengan mudah. Sudut pandang orang ketiga serba tahu ini semakin memudahkan pembaca dalam memahami rangkaian cerita yang tersurat dalam novel setebal 291 halaman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun