Mohon tunggu...
Nurlaely  Iza
Nurlaely Iza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Analisis Novel "Sabtu Bersama Bapak"

26 Februari 2018   10:11 Diperbarui: 26 Februari 2018   10:39 13454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata Cakra menangkap Ayu, sosok wanita paling cantik yang dia pernah lihat di POD.

"Membawa... bawa.. membawakan presencantik sekali untuk divisi... baju putih rada nerawang."

Semua orang menatapnya dengan bingung. ..." (halaman 68)

Kutipan-kutipan di atas kurang lebih menjelaskan sosok Cakra yang hingga berusia 30 tahun masih saja menjomblo. Hal itu membuat sang ibu, Ibu Itje selalu terpikir akan putra bungsunya yang belum juga menpunyai seorang istri ataupun pacar. 

Seringkali, Ibu Itje menawari Cakra untuk berkenalan dengan anak gadis temannya. Ibu Itje adalah seorang ibu yang sangat tidak ingin merepotkan anak-anaknya. Ibu Itje sangat mandiri dan melaksanakan amanah sang suami untuk menjadi orang yang berguna bagi lingkungan dan orang sekitar. Atau minimal, tidak menjadi beban bagi orang lain.

"Wanita tua itu duduk di atas sofa, di samping anaknya. "Kamu, ih, masih main game ajah. Kapan mau cari pacar?"

"Iya, Saka juga baru mulai nyari kok, Mah."

"Mau Mamah bantu?"

"Yaah... topik ini lagi." Satu hal yang membuat Cakra lebih malas membahas topik jodoh adalah topik dijodohkan.

"Beberapa teman Mamah ingin mengenalkan anak mereka sma kamu."

"Gak deh, Mah. Risih dijodohin gitu."... ." (halaman 15-16)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun