Mohon tunggu...
nurlaeli umar
nurlaeli umar Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Nurlaeli Umar, aku penyuka aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Untukmu Ibu] Rindu Buat Emak yang Selalu Bahagia Menyambut Pagi

22 Desember 2013   06:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:38 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

agar gelap tak menakutkanku tapi memberi  kedamaian

Memberi senyum terindah dan menguatkan kala ceritaku mulai berjudul resah

Mak, baru tiga hari berselang aku mengunjungimu dengan membawa serta tiga anakku juga suamiku. Tetapi apa dirinu tahu, aku sudah rindu. Rindu senyummu, rindu melihat semua tentangmu. Rindu beradu pipi dengan pipimu yang kerutnya mulai bertambah satu, rindu mencium tanganmu, rindu menangis dalam pelukmu. Tapi apa kau tahu rindu yang paling di hatiku adalah rindu omelanmu.

Omelan yang membuat aku selalu menangis seperti hujan, betapa apa yang kau curahkan hanya berjudul satu yaitu cinta. Omelan yang selalu  membuat nyaliku menciut, namun  membuatku merasa dicintai.

Dua anakku adalah perempuan seperti aku dan dirimu, Mak. Kurasa dia mewarisi kecantikanmu, kelambutanmu dan maaf sedikit tertular sifat nakalku. Kuharap kau tidak marah, karena katamu itu yang membuat aku berbeda dengan anak lainnya.

Berterimakasih padamu tidak untuk hari ini, tetapi di setiap waktu yang kulalui. Dalam kenang dalam doa selepas sembahyang, kusemat namamu berulang. Aku tak sebaik dan setulus dirimu dalam mencintai tapi aku akan selalu berusaha menjadi apa yang kau pinta dalam seribu doamu.

Apa kau tahu, Mak? Aku masih mengingat syair lagu yang diajarkanmu kala aku duduk di kelas satu dulu.

Kasih ibu kepada beta

Tak terhingga sepanjang masa

Hanya membari tak harap kembali

Bagai sang surya menyinari dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun