"Teman-teman, sudah bawa bekal semuanya?", tanya Adhin pada teman-temannya.
      "Sudah dong.," jawab mereka serempak.
      "Ayo berangkat, aku sudah tidak sabar ingin melihat bunga Anggrek yang katanya sangat indah itu!", ajak Zia penuh semangat kepada teman-temannya.
      Diiringi hembusan angin pagi yang bertiup sepoi-sepoi untuk mengantarkan kesejukan pada dunia, Adhin si gadis enerjik dan teman-temannya mulai berangkat ke hutan menyusuri jalan setapak yang biasa dilalui oleh warga untuk berkebun atau mencari kayu bakar.
      Di sepanjang jalan, sesekali mereka bercanda satu sama lain.
      "Hewan apa yang kakinya di atas kepala?", ujar Adhin memberi tebak-tebakkan kepada teman-temannya.
      "Mmmm.., hewan apa ya..?", gumam Galih berpikir dalam-dalam mencoba menemukan jawaban sambil menggaruk-garuk rambut di kepalanya.
      "Aku tahuuu....", sahut Nafiza mencoba menjawab cepat-cepat sebelum Galih selesai berpikir mencari jawaban.
      "Iya..., apa jawabannya..?", suara Adhin sedikit teriak karena bersemangat.
      "Sapi terbang...hahaha", jawab Nafiza sambil tertawa riang.
      "Bukan.., jawabannya belum benar..", sahut Adhin menimpali.