Kenyataan yang terjadi, kepada masyarakat lemah dan pengusaha kecil, perlakukan atas ketiga hal tersebut juga diskriminatif. Dan atas perlakuan yang tidak adil itu, masyarakat tidak memiliki kekuatan tawar menawar dengan pihak lembaga keuangan.
Di negara-negara sedang berkembang, UMKM juga sangat penting peranannya. Di India, misalnya, UMKM-nya menyumbang 32% dari nilai total ekspor, dan 40% dari nilai output dari sektor industri manufaktur dari engara tersebut. Di beberapa negara di kawasan Afrika, perkembangan dan pertumbuhan UMKM, termasuk usaha mikro, sekarang diakui sangat penting untuk menaikkan output agregat dan kesempatan kerja. Maka, konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan pedesaan, terutama untuk bersaing di pasar global sangat dibutuhkan yakni beberapa diantaranya :
Dimudahkannya akses permodalan dan administrasi
Salah satu masalah dalam membangun dan menjalankan UMKM adalah modal, modal yang terakumulasi cenderung lambat, sehingga berpengaruh terkait kinerja UMKM, bantuan yang diberikan pada pemilik UMKM menjadi bentuk perputaran uang dalam kelompok penerima modal tersebut juga administrasi yang seharusnya dimudahkan contohnya: pemilik UMKM harus memiliki pengalaman bekerja dan segala bentuk surat menyurat. Hal ini harus diberikan solusi terbaik bagi wirausaha yang ingin menjalankan bisnisnya.
Peningkatan akses sarana dan prasarana
Dalam mendukung secara langsung kegiatan sosial ekonomi masyarakat, maka pembangunan terkait produksi serta pasar, harus diupayakan seperti transportasi dari rantai pemasok, peningkatan penerimaan dari petani serta wirausaha UMKM.
Peningkatan kemitraan, skala, dan jaringan usaha
UMKM tak hanya meningkatkan produktivitasnya, namun mampu memberikan kesempatan usaha secara bersama, berupa modal yang didapat melalui suntikan secara stimulan, penjaminan kerjasama dan kemitraan yang erat antar sesama UMKM, baik individu maupun kelompok, adanya pengembangan kluster sebagai penambah daya tarik UMKM Indonesia. Contohnya : saat perhelatan acara presidensi KTT G20 di Bali menunjukkan bahwa hanya butuh waktu sekitar 7 tahun saja jumlah PDB dari UMKM di Indonesia langsung mengalami peningkatan hingga 2 kali lipat, yakni mulai tahun 2010 hingga 2017.Â
Sekitar lebih dari 99 persen usaha yang ada di Indonesia sendiri adalah pada sektor UMKM, karena jumlah total unitnya yang sudah mencapai lebih dari 62 juta. Tak hanya peningkatan PDB namun juga jumlah unit usahanya, serta nilai investasi dari UMKM juga naik dengan sangat pesat, yang di tahun 1999 hingga 2013 atau dalam waktu sekitar 14 tahun saja pertumbuhannya sudah mencapai 963 persen.
Pengembangan sumber daya manusia
Tenaga kerja menjadi hal yang esensial dalam menunjang keberhasilan dari UMKM dalam meraih target di pasar internasional, kemampuan dari para SDM ini membutuhkan fasilisator sebagai pendamping dalam mengembangkan UMKM, keterampilan yang masih tradisional khususnya di daerah pedesaan mampu ditingkatkan melalui pelatihan, mulai dari manajemen berwirausaha, pengembangan usaha, pengetahuan terkait produk, inovasi ide, potensi pasar, juga kegiatan administrasi juga dibutuhkan.