dan praktik akan menjadikan suatu sikap dasar yang menjadikan seseorang lebih kreatif. Demikian juga dalam akuntansi, jika pengertian akuntansi sebagaimana yang diberikan oleh American AICPA di atas sebagai suatu seni, maka seorangÂ
akuntan akan menggunakan teori dan praktik akuntansi bukan hanya berdasarkan teori-teori saja, tetapi juga menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan.Â
Dengan kata lain jika akuntansi diartikan sebagai seni, maka akuntansi itu sangat erat dengan perimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan oleh praktisi, sehingga sukar merumuskannya dalam formula matematis.
Desain dan Metode Penelitian
Dalam artikel ini akan memberi pembaca beberapa gagasan tentang akuntansi sebagai seni dalam pendekatan hermeneutika dan semiotika serta masalah kompleks yang terlibat dalam mendefinisikannya. Pada tahap a research method, adanya penentuan strategi untuk melakukan penyelidikan.Â
Dapat dikatakan, metode riset merupakan cara untuk mendapatkan data empiris. Pada tahap ini juga penting untuk menentukan unit analisis apakah individual, sebuah atau rangkaian peristiwa, sebuah obyek, sebuah hubungan, atau kelompok seperti organisasi atau industri. Teknik pengumpulan data diambil dari beberapa referensi ebook dan jurnal.
Pembahasan
Akuntansi sebagai seni pendekatan Hermeneutika
Dalam buku Hermeneutics : interpretation theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, hermeneutika adalah studi tentang pemahaman, khususnya tugas memahami teks. Science memiliki metode untuk memahami objek-objek alam; "karya" membutuhkan hermeneutik, "ilmu" pemahaman yang sesuai dengan kerja sebagai karya. Tentu saja metode "analisis ilmiah" dapat danÂ
harus diterapkan pada karya-karya, tetapi dengan demikian karya-karya tersebut diperlakukan sebagai objek yang diam dan alami. Sejauh mereka adalah objek, mereka dapat menerima metode interpretasi ilmiah; sebagai karya, mereka membutuhkan mode pemahaman yang lebih halus dan komprehensif. Bidang hermeneutika tumbuh sebagai upaya untuk menggambarkan yang terakhir ini, lebih khusus mode pemahaman "historis" dan "humanistik".Â
Hermeneutika mencapai dimensinya yang paling otentik ketika ia bergerak menjauh dari konglomerasi perangkat dan teknik untuk penjelasan teks dan mencoba untuk melihat masalah hermeneutika dalam cakrawala penjelasan umum interpretasi itu sendiri. Dengan demikian, ini melibatkan dua fokus perhatian yang berbeda dan saling berinteraksi: (I) peristiwa pemahaman sebuah teks, dan (2) pertanyaan yang lebih menyeluruh tentang apa pengertian dan interpretasi itu.