Mohon tunggu...
Nurkholifah Rifani
Nurkholifah Rifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Akuntansi Universitas Mercu BuanaDosen Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak. NIM 43220010058 NURKHOLIFAH RIFANI Universitas Mercu Buana Jakarta - be grateful

Nurkholifah Rifani (43220010058) - Mata Kuliah Teori Akuntansi - Dosen Pengampu Apollo, Prof, Dr, M.Si.Ak - Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K13_Akuntansi Sebagai Seni (Hermeneutika dan Semiotika)

6 Juni 2022   21:10 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:57 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokpri) Kerangka Akuntansi Sebagai Seni

Latar Belakang 

Akuntansi sama seperti halnya ilmu-ilmu lainnya mengalami perjalanan panjang dalam perkembangannya. Beberapa ahli mengemukakan bahwa catatan-catatan akuntansi telah ada sejak peradaban kuno di Babilonia, Cina, Mesir dan Yunani.
Jika dilihat dari pengertiannya, istilah akuntansi telah mengalami beberapa perubahan, pada awalnya akuntansi dikatakan sebagai seni. 

Namun Starling (1975) mengatakan bahwa akuntansi adalah ilmu bukan seni, karena seni tidak dapat memecahkan masalah-masalah akuntansi yang ada. Namun Stamp (1981) dan Baccouche (1992) dengan berbagai alasan secara tegas mengatakan bahwa akuntansi bukanlah suatu ilmu. Bahkan beberapa orang ahli juga mengatakan bahwa akuntansi bukanlah suatu seni maupun ilmu, 

tetapi akuntansi adalah teknologi, karena menurut mereka akuntansi merupakan bagian dari praktik, sehingga jika akuntansi dianggap sebagai ilmu maka untuk bisa dipakai untuk mempengaruhi sosial tertentu harus terlebih dahulu diolah menjadi teknologi.
(Littleton, 1974; Sudibyo, 1987; Gaffikin, 1991dan Suwardjono, 2005)

Identifikasi Masalah

Adanya perbedaan pendapat dari beberapa ahli dalam mengartikan akuntansi, menjadikan definisi atau pendapat tersebut tidak dapat diterima begitu saja. Karena beberapa ahli berpendapat bahwa akuntansi sebagai seni, bahasa, komunikasi dan sebagainya, maka pendapat pribadi harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat.


Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah  yang telah saya jabarkan, saya merasa  tertarik untuk membahas akuntansi sebagai seni. Oleh karena itu, rumusan masalah yang terdapat dalam artikel ini adalah bagaimana makna akuntansi sebagai seni dalam pendekatan hermeneutika dan semiotika.

Tinjauan Pustaka dan Penelitian terdahulu

Di dalam bahasa Inggris padanan kata seni adalah art. Kata art dapat berarti ketrampilan (skill), aktivitas manusia, karya (work of art), seni indah (fine art), dan seni rupa (visual art). Memang seni sebagai ketrampilan tidaklah lahir begitu saja, karena untuk menguasai suatu keterampilan seseorang harus berpengetahuan terlebih dahulu, selanjutnya dipraktikkan, dan lama-kelamaan perpaduaan pengetahuan (teori) 

dan praktik akan menjadikan suatu sikap dasar yang menjadikan seseorang lebih kreatif. Demikian juga dalam akuntansi, jika pengertian akuntansi sebagaimana yang diberikan oleh American AICPA di atas sebagai suatu seni, maka seorang 

akuntan akan menggunakan teori dan praktik akuntansi bukan hanya berdasarkan teori-teori saja, tetapi juga menggunakan kreativitas dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan. 

Dengan kata lain jika akuntansi diartikan sebagai seni, maka akuntansi itu sangat erat dengan perimbangan dan penafsiran pribadi yang dilakukan oleh praktisi, sehingga sukar merumuskannya dalam formula matematis.

Desain dan Metode Penelitian

Dalam artikel ini akan memberi pembaca beberapa gagasan tentang akuntansi sebagai seni dalam pendekatan hermeneutika dan semiotika serta masalah kompleks yang terlibat dalam mendefinisikannya. Pada tahap a research method, adanya penentuan strategi untuk melakukan penyelidikan. 

Dapat dikatakan, metode riset merupakan cara untuk mendapatkan data empiris. Pada tahap ini juga penting untuk menentukan unit analisis apakah individual, sebuah atau rangkaian peristiwa, sebuah obyek, sebuah hubungan, atau kelompok seperti organisasi atau industri. Teknik pengumpulan data diambil dari beberapa referensi ebook dan jurnal.

Pembahasan

Akuntansi sebagai seni pendekatan Hermeneutika

Dalam buku Hermeneutics : interpretation theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, hermeneutika adalah studi tentang pemahaman, khususnya tugas memahami teks. Science memiliki metode untuk memahami objek-objek alam; "karya" membutuhkan hermeneutik, "ilmu" pemahaman yang sesuai dengan kerja sebagai karya. Tentu saja metode "analisis ilmiah" dapat dan 

harus diterapkan pada karya-karya, tetapi dengan demikian karya-karya tersebut diperlakukan sebagai objek yang diam dan alami. Sejauh mereka adalah objek, mereka dapat menerima metode interpretasi ilmiah; sebagai karya, mereka membutuhkan mode pemahaman yang lebih halus dan komprehensif. Bidang hermeneutika tumbuh sebagai upaya untuk menggambarkan yang terakhir ini, lebih khusus mode pemahaman "historis" dan "humanistik". 

Hermeneutika mencapai dimensinya yang paling otentik ketika ia bergerak menjauh dari konglomerasi perangkat dan teknik untuk penjelasan teks dan mencoba untuk melihat masalah hermeneutika dalam cakrawala penjelasan umum interpretasi itu sendiri. Dengan demikian, ini melibatkan dua fokus perhatian yang berbeda dan saling berinteraksi: (I) peristiwa pemahaman sebuah teks, dan (2) pertanyaan yang lebih menyeluruh tentang apa pengertian dan interpretasi itu.

Para peneliti awal mulai memperkenalkan studi akuntansi dengan menggunakan metode etnografi berdasarkan perspektif interaksi simbolik yang berakar pada filosofi interpretasi (Triyuwono, 2000). Dengan menerapkan metode ini, peneliti akuntansi diharapkan memiliki pemahaman yang jelas tentang realitas  antara akuntansi, lingkungan dan budaya organisasi.

Hermeneutika yang terperinci dapat memberikan kerangka metodologis untuk memandu pelaksanaan analisis budaya dalam konteks pemahaman. Selain itu, dalam analisis ideologis yang dikemukakan Thompson, ia juga memperhatikan bentuk-bentuk simbol yang berkaitan dengan konteks sosial historis. 

Oleh karena itu, analisis metodologis ideologi  dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari hermeneutika yang mendalam. Tapi kami memperhatikan keterkaitan makna dan kekuatan. 

Cara simbol digunakan untuk membangun dan memelihara hubungan dominasi,  analisis ideologis membayangkan sesuatu yang lain yang penting secara pribadi. Ini menimbulkan pertanyaan baru tentang penggunaan  dan interpretasi bentuk simbolik, hubungan antara introspeksi dan kritik.

Akuntansi sebagai seni Pendekatan Semiotika

Semiotika merupakan salah satu cabang ilmu yang mempelajari tentang tanda, sistem tanda, dan bagaimana suatu tanda dapat menceritakan hal lain selain tanda itu sendiri (Gordon, 2002:14). Kita sering menjumpai berbagai macam tanda dalam kehidupan sehari-hari kita, misalnya: rambu lalu lintas, grafis, ekpresi wajah, teks, angka, penunjuk jalan, gejala alam dan sebagainya.

Akuntansi merupakan alat komunikasi melalui tulisan sebagai pengganti komunikasi verbal antara manajer dengan pihak-pihak yang berada di luar perusahaan. Sebagai bahasa tulis, akuntansi adalah teks. Unsur-unsur yang yang tidak dapat dipisahkan dalam akuntansi sebagai bahasa adalah kerangka koseptual, standar akuntansi, dan laporan keuangan. Semua unsur tersebut adalah teks, sehingga dari perspektif semiotika, akuntansi merupakan kumpulan tanda (signs). Tanda tersebut dapat berupa kalimat, kata, atau angka (Fiol, 1989).

Akuntansi dapat disebut sebagai bahasa, karena akuntansi mempunyai ciri-ciri leksikal dan gramatikal (Belkaoui, 1980, 363). Dengan adanya kedua ciri tersebut, akuntansi dapat diartikan sebagai kumpulan simbol bahasa, baik teks maupun angka yang mereprensentasikan realitas tertentu.

Referensi:

Gadamer, Hans-Georg, Heidegger, Martin, Dilthey, Wilhelm, Schleiermacher, Friedrich, Palmer, (1969). Hermeneutics : interpretation theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer. Northwestern University Press.

Roland-Barthes, (1957). Elements of Semiology.

Sara Hatem Jadou, Iman M. M. Muwafaq Al Ghabr, (2021). Barthes' Semiotic Theory and Interpretation of Signs. Iraq.

Leny Nofianty (2012). Kajian Filosofis Akuntansi : Seni, Ilmu atau Teknologi. Pekbis Jurnal, Vol.4, No.3, November 2012: 203-210

Grady, Paul, 1965. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises. Accounting Research Study No. 7, New York: AICPA, pp 2-5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun