"Maafkan Vino, Bu. Vino lupa, karena terlalu asyik bermain dengan Ticky-1. Itu robot Vino di rumah," sahut Vino menyesal.
"Lain kali tidak boleh begitu lagi, ya," seru ibu guru Astari yang baik hati.Â
"Iya, Bu." Vino sangat menyesal. Ia harus mengulang kembali pelajarannya. Dalam hati ia berjanji untuk mendahulukan pekerjaannya sebelum bermain-main lagi dengan Ticky-1.
Akhirnya aku dan Alief terkena hukuman juga karena kami sekelompok dalam tugas itu. Tapi Bu Astari yang baik selalu memberi hukuman yang mengasikkan. Kami disuruh membuat percobaan menanam biji kacang hijau di taman sekolah bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H