Salah satu warung seafood bakar yang paling laris di tempat itu adalah milik orang tua Awan, Â temanku yang nama aslinya Abdul Latif. Entah kenapa nama panggilannya sangat jauh dari nama aslinya.
Yang jelas, temanku itu selalu membantu ayah dan ibunya berjualan seafood bakar di warungnya sepulang sekolah. Aku bersama ayah dan bunda sering ke sana untuk menikmati aneka hidangan laut. Harganya murah dan rasanya enak sekali.
Pukul 11.30 WIB.
Aku dan teman-teman masih berada di dalam kelas dan bersiap hendak pulang. Kami tengah mendengarkan penjelasan Bu Guru Astari yang baik hati. Kami sangat senang karena guru kami itu suaranya sangat lembut.
Tok tok tok!
Tiba-tiba pintu kelas diketuk dari luar. Bu Astari yang sedang menyampaikan kesimpulan pembelajaran hari ini segera membukanya.
"Permisi, Bu, saya ayah Awan. Mohon ijin mengajak Awan pulang karena ibunya baru saja kecelakaan," ungkap orang yang mengetuk pintu tadi dengan tergopoh-gopoh.
Rupanya itu ayah Awan. Kami semua lantas memandang ke arah Awan. Semuanya sangat terkejut. Dengan wajah sedih, Awan segera membereskan tas sekolah dan mengikuti ayahnya pulang setelah memperoleh ijin dari Bu Astari.
"Anak-anak, mari kita berdoa bersama untuk ibu dari teman kita Awan," kata Bu Astari dengan suara sedih.
Kami pun semua menundukkan kepala dan mengangkat kedua tangan meminta kepada Yang Maha Kuasa agar Mama Awan segera sembuh.
Sepulang sekolah, aku dan teman-teman berbincang-bincang.