Hari ini aku main ke rumah Rizky Barok. Letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Cukup naik sepeda kesayanganku sekitar lima menit pun sudah sampai. Kulihat Rizky baru datang bersama adiknya, Reva.
"Hai, Zabir, sudah lama di sini?" tanyanya segera saat melihatku.
"Hai juga, Riz, baru saja kok. Dari mana kalian?" tanyaku.
"Kami baru saja pulang dari rumah bos ayahku yang merayakan pesta ulang tahun anaknya," sahut Rizky.Â
"Wah, anak bos berarti pestanya sangat meriah ya?" tanyaku penasaran.
"Iya, meriah sekali. Nih makanan dan bingkisannya juga banyak," sahut Rizki menunjukkan bingkisan plastik besar bergambar bintang-bintang.Â
Adiknya, Reva tersenyum-senyum. Kulihat matanya berbinar-binar mungkin saking senangnya tadi menyaksikan pesta.Â
"Kak, kuenya banyak sekali ya?" katanya kepada kakaknya sambil menunjukan bingkisan yang mereka bawa.
"Iya, Dik, Boim kan anak orang kaya," jawab Rizki.Â
Aku memperhatikan adiknya yang terus saja memeluk isi bingkisan miliknya dengan bahagia.