"Iya, harus, Ma. Bantu kerja kelompok kalau ada yang membutuhkan."
"Ya sudah jika begitu," sahut Mama menyembunyikan mata lelahnya setelah membuat kue-kue kering sejak tengah malam untuk dititip di toko Pak Joko.
 "Akhir-akhir ini aku bakalan sibuk di sekolah Ma, mungkin nggak akan sempat antar kue dulu ke toko Pak Joko."
 "Ya sudah. Nggak papa, Nak. Mama rela demi kamu. Supaya kamu berhasil meraih cita-citamu."
"Aku juga nggak bisa bantu mama nyuci-nyuci atau kerja bersih-bersih di rumah dulu. Sibuk banget ini."
Mama menghela nafas panjang.Â
"Nggak papa, Nak. Mama yang akan mengerjakan semuanya. Yang penting kamu bisa berprestasi di sekolah."Â
 "Tenang deh, Ma. Nanti kalau aku sudah lulus dan bekerja, aku akan membahagiakan Mama."
"Ya, Mama dukung saja semua kegiatanmu," jawab mama.
"Makasih, Ma," jawab Chilla menyembunyikan senyum.Â
Chilla tak tahu usia Mama mulai menggerogoti tenaganya. Mama yang letih bekerja siang malam pun tak pernah memberitahukan pula pada Kak Dani.Â