"Eh, eh, sebentar, Tuhan. Mau dibawa ke mana aku?" tanyaku sambil berkerut kening.
"Kau harus pulang!"
"Ta-tapi ...."
Apakah ini sakaratul maut? Apakah Tuhan datang menjemputku untuk dibawa ke tempat yang banyak kenikmatannya dan aku bisa melupakan semua persoalan hidup dunia?
Tapi mengapa penampilan Tuhan dan rombongannya sangat menyeramkan? Apakah aku akan dimasukkan ke neraka? Tempat yang sangat tidak diinginkan oleh siapa pun?
Apakah kedua sosok yang memegangi tanganku dengan kencang ini adalah dua malaikat penjaga kubur, Munkar Nakir? Atau Malik penjaga pintu neraka? Siapa mereka?
"Ah, Tuhan maafkan aku, jangan ambil dulu nyawaku, aku belum siap pulang."
Tuhan tidak menjawab apa-apa. Sedangkan kedua sosok yang ada di sisiku terdiam, lalu menatap Tuhan dengan pandangan bertanya, seolah menanti jawaban atas pertanyaanku juga.
"Sudah, acuhkan perkataannya." Begitu jawab Tuhan.
Maka keduanya pun menyeretku ke arah jalan raya yang sepi senyap. Ya, tak ada siapa --siapa di sana yang bisa kumnita bantuannya.Â
Tidak seperti hari-hari biasa yang banyak dilewati oleh orang-orang.