Mohon tunggu...
Nurina zain
Nurina zain Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi FDK/BPI 22 uin walisongo semarang

suka jalan-jalan, membaca buku, menulis puisi, menggambar dan menikmati pemandangan alam

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesendirian

28 Mei 2024   00:14 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti menyapa

Dalam perjalanan mu kali ini, seperti sepi tak ada sapaan dari orang yang kau harapkan. 

Langkahmu terus menapak menyusuri tiap sudut jalan dengan tertatih-tatih dan memeluk perih. 

Di tempat yang asing ini, harapan kedua malaikatmu menguatkan tiap deru pilu harimu. 

Menepi duduk terdiam merehatkan telapak yang mulai mengeras. 

Memandangi langit seraya bertanya-tanya kepada pemiliknya

Memejamkan kedua mata dan berbisik lembut angin tanda membalas pertanyaan. 

Terbukalah mata dan simpul sederhana tercipta.  

Sudah lama kau berjalan sendiri, diragukan, diremehkan, dipandang sebelah mata oleh mereka-mereka.

Tak ada tempatmu berteduh dan mengeluh tentang beratnya harimu. Masih saja mereka mencela dengan mulut tercela mereka, bahwa kau tak cukup pantas dengan semua mimpi yang kau renca. Kau pinta sosok itu menemani langkahmu, nyatanya hatinya bukan untukmu.

"Takdir apa lagi ya Tuhan!" Kau mulai merasa lelah dengan semua kuat yang selama ini kau empat. "Kapankah waktu itu hadir!" Kau mulai menagih janji Tuhan-mu. 

Lagi, tak ada cara lain, selain tetap meneruskan langkahmu itu. Sambil terus mengeluh dan berpeluh-peluh. Kau yakinkan dirimu akan baik-baik saja. Tak apa menjadi sendiri. "Jika ini jalanku untuk terus beduaan dengan Tuhan-Ku. Semoga Engkau tak menyerah terhadapku yang sungguh tak tahu diuntung ini ya Tuhan!"

Sekian, keluh hamba pinggir jalan tentang kesendirian dan kemandirian (katanya).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun