Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suami Harus Tahu

22 Januari 2025   16:11 Diperbarui: 22 Januari 2025   16:11 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari PinterestI

Apaan? Saya belum ngeh juga tentang poin yang keempat.

"Itu caranya Mbakmu minta tambahan uang belanja kepada Mas," jelas Mas Adli yang makin tidak memperjelas.

Mbak Marni sudah sampai di ruang depan lagi. Menyodorkan dompet kepada suaminya lalu kedua tangannya menengadah. Senyumnya merekah ketika Mas Aldi memberi beberapa lembar uang merah.

"Ini untuk tranport sama jajan. Jangan dihabiskan ya, Mbakmu ini perlu merayu dulu supaya uangnya cair, Dek." Mbak Marni memberi saya dua lembar. Alhamdulillah, setiap kemari saya tidak pernah pulang dengan tangan kosong.

"Matur suwun, Mbak. Tapi saya masih penasaran, yang keempat tadi itu apa ya?"

Mbak Marni tertawa. "Lha itu tadi contohnya, yuk ah bantu Mbak masak, keburu lapar." Mbak Marni menyeret saya menuju dapur.

 

Yang keempat apa ya? Beneran  saya belum tahu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun