Mohon tunggu...
Nurifah Hariani
Nurifah Hariani Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka membaca dan senang berkhayal

Guru di sebuah sekolah swata di kota Malang, sedang belajar menulis untuk mengeluarkan isi kepala, uneg-uneg juga khayalan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suami Harus Tahu

22 Januari 2025   16:11 Diperbarui: 22 Januari 2025   16:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari PinterestI

Saya datang ketika Mbak Marni sedang membongkar barang belanjaannya.

"Belanja bulanan, Mbak?" tanya saya berbasa basi. Saya membantunya mengeluarkan beberapa barang dari keranjang anyaman berukuran jumbo.

"Iya, Masmu kan gajiannya di awal bulan, jadi belanja sekalian barang kebutuhan sebulan. Lebih hemat. Nanti tinggal beli sayuran dan lauk pauknya di mlijo setiap hari."

Saya perhatikan barang-barang yang kini berserakan di teras depan. Ada beras, gula, kopi, minyak goreng, sabun cuci, sabun mandi, garam, aneka bumbu seperti tumbar, mrico,  kaldu bubuk,kemiri, gula merah, santan bubuk, juga krecekan kripik dan kerupuk. Banyak juga, padahal di rumah ini hanya ada mereka berdua.

"Biar gak bingung kalau anak-anak datang. Kamu bisa tinggal masak kalau saya tidak ada di rumah," cetus Mbak Marni. Sepertinya dia bisa membaca pikiran saya. Rumah ini tak pernah sepi, karena banyak adik dan keponakan dari Mbak Marni maupun Mas Adli yang sering datang kesini. Saya terutama. Setidaknya seminggu sekali. Sekedar main atau mengambil jatah. Sejak Bapak meninggal, Mas Adli yang merupakan anak tertua, membiayai  saya kuliah.

"Dimasukkan, Mbak?" tanya saya.

"Sebentar tak cek dulu." Mbak ipar yang  cantik dan njawani di usia jelita itu mengambil buku catatan dan bolpoint. Mengecek satu persatu barang, mencatat jumlah dan harganya.

"Sekadar  untuk pengingat saja, Dek. Supaya  tahu kemana saja uang dihabiskan. Masmu juga harus tahu berapa kebutuhan rumah tangga. Saya tidak pegang uang  semuanya. Mau belanja minta, mau bayar apa, minta. Kalau nantinya Masmu tanya uangnya dikemanakan, saya ada buktinya," jelasnya.

Sekilas saya liihat buku catatannya. Tertulis hari dan tanggal di atas, dibawahnya tertulis bermacam barang semacam gas, kangkung, tempe dan sebagainya lengkap dengan jumlah dan harganya.  Ada juga catatan  tentang menu yang dimasak hari ini.

"Memangnya Mas Adli pernah tanya?" selidik saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun