Mohon tunggu...
Nur hasti
Nur hasti Mohon Tunggu... Lainnya - Melakukan kebaikan, menabung tuk bekal akherat

Hidup itu indah jika kita selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagai Disambar Petir

30 Juli 2024   11:25 Diperbarui: 30 Juli 2024   11:34 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Ya nak, kamu sudah sholat ashar belum?".

" Sudah bund tadi dirumah Ratna".

" Baiklah, selesai mandi kita berbincang di ruang keluarga".

"Siap bund".

" Bund...tadi aku dengar suara Putri , sudah pulang kah?".

" Ya nak, adikmu baru saja pulang sekarang diatas sedang mandi".

" Syukur lah jika sudah pulang bund".

" Inayah buatkan teh hangat untuk kita ya bund".

" Ya sayang, bunda mau cek daftar barang yang kosong dulu ya nak".

" Ya bund, ujar Inayah".

Bu Fatma mengecek stock toko nya melalui komputer sambil menunggu para putri-putri nya berkumpul untuk berbincang santai. Inayah dan Putri kedua anak kesayang bu Fatma. Setelah kepergian suami tercinta bu Fatma menjadi tulang punggung untuk kedua putri nya. Toko kelontong peninggalan sang suami di kelola bu Fatma seorang diri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah kedua anak nya. Meski pun menjadi single parent bu Fatma tetap tegar menjalani semua nya. Dia tidak ingin menikah lagi, keinginan nya hanya ingin fokus kepada kehidupan kedua putri nya tercinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun