Aktifitas Pengerjaan Box
- Koordinasi dengan walas dan ortu
- Membagi kelompok  satu kelompok terdiri dari 2-3 orang
- Kelompok membuat  box dari kertas karton ukuran 30X 30 cm
- Pengerjaan  membuat Box selama satu minggu.
- Vocabulary  di tempel pada setiap sisi  Box dengan style masing-masing.
      Aktifitas Belajar
- Pendidik masuk kedalam kelas,memeriksa kondisi kelas dan berdoa
- Pendidik mengambil absen dan murid menjawab dengan menyebutkan satu vocabulary baru beserta  artinya
- Pendidik menanyakan readiness  dan feeling murid dengan brainstorming. Are you ready? Atau dengan yang lain.
- Murid dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5-6 tergantung  situasi dan kondisi
- Murid diberi waktu 5 menit menyusun kalimat dengan menggunakan box.
- Murid  pertama  berperan  menemukan kata pertama
- Murid ke dua akan memutar Box untuk mencari kata yang cocok untuk kata pertama ,begitu seterusnya sampai terbentuk kalimat
- Setelah selesai kalimat masing-masing menyebutkan arti dari kata yang mereka pegang  secara berutan dari orang pertama sampai akhir.
- Setelah selesai kembali ke tempat asal kelompok dan melakukan  refleksi
- Masing-masing kelompok memberikan feedback pada kelompok yang di arahkan guru.
Box Game  menjadikan murid lebih kreatif  dalam belajar dan dalam membuat tugas dan membuat karya.  Pendidik juga bisa menggali potensi  minat dan bakat yang dimiliki murid. Game ini menarik dan mengasyikkan,terdapat tantangan yang bisa disesuaikan dan ada interaktif umpan balik.
Tolak Ukur
- Dengan pembelajaran Box  Game diharapkan:
- Pembelajaran menyenangkan
- Motivasi belajar murid semakin meningkat
- Murid menjadi berani dan percaya diri dalam belajar karena merasa kelas adalah milik mereka
- Murid berani menyusun box didepan kelas menjadi kalimat atau ungkapan contoh" welcome to our class"
- Pembuatan Rencana Evaluasi
Dalam pelaksanaan  pembelajaran Geme Based Learning  tentunya  ada hal yang belum dilaksanakan maksimal dan adanya kendala yang menyebabkan  hal itu terjadi. Upaya evaluasi yang dilakukan  untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengimplementasikan seni mendidik, berkolaborasi,bersinergi, meningkatkan knowledge pembelajaran Game Based Learning ,bekerjasama dengan pihak lain yang mendukung pembelajaran  seperti kerjasama dengan microsoft 365 dengan penggunaan akun guru inovatif dan mencari game alternatif lain yang  mampu  meningkatkan motivasi murid pada orang tua serta mengadakan kompetensi murid untuk meninggkatkan Vocabulary  seperti  spelling contest dengan memasukkan pada agenda pembiasaan literasi sekolah pada setiap hari jumat. Jika sulusi masalah tidak terlaksana dengan baik maka penulis perlu  Berfikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berfikir berbasis Peraturan ( Rule-Based- Thinking), Berfikir berbasis rasa peduli ( Care --Based --Thinking).
BAB III
PENUTUP
Sebagai pendidik memiliki peran penting dalam menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan dan saling menghargai satu sama lain. Pembelajaran Game based learning tentunya  menciptakan atmospir yang mengakomodir semua kebutuhan murid  dan menciptakan  pengalaman belajar yang menyenangkan buat mereka sehingga tercapai tujuan dari pembelajaran yang berpihak pada murid.Â
Desain pembelajaran inovatif  dengan menggunakan Game Based Learning tentunya  berdampak siknifikan pada kompetensi murid dalam meningkatkan vocabulary berbahasa inggris sehari-hari.  Murid menjadi percaya diri dan mulai terbiasa  melakukan percakapan sederhana dengan vocabulary yang di dapat.  Box Game yang diberikan pada kegiatan pembelajaran merupakan sulusi dari masalah yang dihadapi pada Rendahnya vocabulary Sehari-hari Murid UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa
Memberikan pelayanan pendidikan yang beragam seyokyanya melayani keunikan pribadi murid sesuai dengan kodratnya.  Pelayanan maksimal pendidikan dapat menggali dan melihat potensi yang dimiliki murid  generasi emas Indonesia untuk persiapan mengahadapi era 4.0 menuju era 5,0.  Pembelajaran yang inovatif yang berpusat pada murid  memberikan ruang untuk memanusiakan manusia yang bermartabat  sesuai kodrat alam dan zaman.
Seorang pendidik merupakan role model bagi murid serta menjadi teladan buat mereka dengan memberikan pelayanan pendidikan terbaik  dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan agar murid  bertumbuh dan berkembang menjadi manusia Indonesia yang memiliki character building  yang tangguh dan memilki integritas yang tinggi dengan tetap bangga pada nilai Budaya  Bangsanya