" Oke kita terbang sama-sama yaa pelan pelan..."
tik tik tik tik.... hujan pun turun dan semakin deras sampai membasahi badan kupu-kupu dan burung. Burungpun semakin panik namun dia masih berusaha untuk mengontrol dirinya agar tetap tenang. Dan merekapun berhenti sejenak.
" aku salut sekali denganmu kupu-kupu, selalu semangat" ucap burung.
" sakitku sudah lama burung sejak kecil ketika aku menjadi kepompong, kau tidak perlu khawatir dan asal kamu tahu... semangat itu harus!!."
" kamu punya tekad yang lebih kuat dari penyakitmu ini kupu-kupu".
" terimakasih burung yang selalu menyemangatiku tiap saat, dan selalu percaya bahwa aku bisa mewujudkan impianku, sudah membuatku bangkit lagi walau aku sakit tapi kamu lihat aku bisa kan?".
Mata burung berkaca-kaca. Ia menatapku dengan tatapan terharu, kemudian ia memeluku erat. Hujanpun masih sangat deras akhirnya karena merasa kasihan dengan kondisi kupu-kupu burungpun menggendong kupu-kupu dengan menaikan kupu-kupu di atas badannya.
Dari cerita fabel tersebut diambil pelajaran bahwa tekad dan semangatlah yang bisa mengalahkan apapun, tidak lupa berusaha dan berdoa meskipun memiliki penyakit tetapi bukan menjadi halangan untuk tidak berusaha mewujudkan impian itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H