Teori motivasi menyatakan bahwa motivasi siswa memainkan peran penting dalam pembelajaran. Jika pekerjaan rumah dianggap sebagai beban berat oleh siswa, hal itu dapat menurunkan motivasi mereka untuk belajar. Guru perlu menciptakan tugas yang menarik dan relevan serta memberikan umpan balik yang positif untuk mempertahankan motivasi siswa.
Teori Keterlibatan Siswa
Menurut teori keterlibatan siswa, siswa akan lebih termotivasi dan belajar dengan baik ketika mereka merasa terlibat dalam proses pembelajaran. Jika pekerjaan rumah hanya berfokus pada tugas mekanis tanpa memberikan ruang bagi kreativitas atau pemikiran kritis, siswa mungkin merasa kurang terlibat dan menganggapnya sebagai beban. Guru perlu merancang tugas yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif, berkolaborasi, dan menerapkan pemikiran mereka sendiri.
Teori Kecerdasan Majemuk
Teori kecerdasan majemuk menyatakan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan yang beragam dan unik. Siswa memiliki preferensi belajar yang berbeda-beda, seperti belajar melalui visual, auditori, atau kinestetik. Pekerjaan rumah yang hanya terbatas pada satu jenis tugas atau gaya belajar tertentu dapat menyebabkan beban pada siswa yang memiliki preferensi belajar yang berbeda. Guru perlu menyediakan variasi tugas yang memungkinkan siswa menggunakan kecerdasan mereka dengan cara yang berbeda.
Selain dari aspek Ilmu Pendidikan, terdapat pula teori-teori yang mendukung asumsi bahwa pekerjaan rumah menjadi beban bagi siswa dilihat dari aspek teori belajar yang meliputi :
Teori Behaviorisme
Menurut teori behaviorisme, belajar terjadi melalui penguatan atau hukuman. Jika pekerjaan rumah dianggap sebagai beban oleh siswa, maka mereka mungkin mengasosiasikan tugas tersebut dengan pengalaman negatif atau hukuman. Dalam hal ini, guru perlu menciptakan pengalaman belajar yang positif dan memberikan umpan balik yang konstruktif agar siswa merasa terpenuhi dan termotivasi untuk melaksanakan tugas.
Teori Konstruktivisme
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa siswa secara aktif membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Jika pekerjaan rumah dianggap sebagai beban oleh siswa, mungkin mereka merasa bahwa tugas tersebut tidak relevan atau tidak terkait dengan pengalaman atau pengetahuan mereka. Dalam hal ini, guru perlu menghubungkan tugas dengan konteks nyata, mengaitkannya dengan materi yang telah dipelajari, dan memfasilitasi refleksi siswa agar mereka dapat melihat nilai dan makna dari pekerjaan rumah tersebut.
Teori Kognitif