Salah satu tantangan terbesar dalam usaha pertanian salak adalah perubahan musim yang sangat mempengaruhi hasil panen. Musim hujan biasanya membawa hasil panen yang melimpah, sementara musim panas sering kali menyebabkan kegagalan panen karena buah salak tidak tumbuh dengan baik. Hal ini membuat para petani salak harus pintar-pintar mengelola waktu tanam dan panen agar bisa mendapatkan hasil maksimal.
Mbah Sariem menjelaskan bahwa ia selalu memperhatikan perubahan cuaca agar bisa memprediksi kapan waktu terbaik untuk menanam salak. "Saya belajar dari pengalaman bertahun-tahun," katanya sambil tersenyum mengenang perjalanan panjangnya sebagai petani salak.
Inovasi dalam Penjualan
Dalam menghadapi tantangan penjualan salak yang terkadang sulit, Mbah Sariem juga mulai mempertimbangkan inovasi dalam cara menjual produknya. Misalnya, ia mulai menjajakan salaknya secara online melalui media sosial untuk menjangkau pelanggan lebih luas. Dengan cara ini, ia berharap dapat meningkatkan penjualannya meskipun ada batasan fisik dalam menjual langsung di pasar.
Inovasi lain yang dilakukan oleh petani salak di daerah Sleman adalah dengan mengolah salak menjadi produk olahan seperti manisan atau keripik salak. Produk-produk ini memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan menjual buah segar secara langsung12. Melihat tren ini, Mbah Sariem pun mulai berpikir untuk mencoba membuat olahan dari salaknya agar bisa menarik minat pembeli lebih banyak.
Dukungan Pemerintah terhadap Petani Salak
Pemerintah daerah Yogyakarta juga memberikan perhatian khusus terhadap para petani salak melalui berbagai program pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Program-program ini bertujuan untuk membantu para petani meningkatkan kualitas produk mereka serta memperluas jaringan pemasaran3. Dengan adanya dukungan seperti ini, para petani seperti Mbah Sariem merasa lebih termotivasi untuk terus berkarya meskipun dalam situasi sulit.
Melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga swasta lainnya, petani diajarkan teknik-teknik baru dalam bertani serta cara-cara inovatif dalam pemasaran produk mereka4. Hal ini sangat membantu petani kecil agar bisa bersaing dengan produk-produk dari luar daerah atau bahkan luar negeri.
Harapan Masa Depan
Mbah Sariem berharap agar generasi muda bisa melanjutkan usaha pertanian keluarga dan menjaga tradisi berjualan salak ini tetap hidup. Ia percaya bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, anak cucunya bisa mencapai kesuksesan tanpa harus bergantung pada orang lain. "Saya ingin mereka tahu betapa berharganya usaha sendiri," ujarnya penuh harapan.
Ia juga berharap agar pemerintah terus mendukung para petani kecil seperti dirinya agar bisa berkembang lebih baik lagi ke depannya. Dengan adanya dukungan tersebut, Mbah Sariem yakin bahwa usaha pertanian akan semakin maju dan memberikan manfaat bagi banyak orang.