"iya bu, aku memenangkan lomba ini dan di bolehkan untuk libur duluan dari mahasiswa yang lain aku ingin secepatnya bertemu denganmu aku sangat rindu akan sayur bayam masakan ibu" ujar bintang dengan tangisan rindu.
"kamu memang anak yang tidak bisa diprediksi padahal semasa SMA kamu main hingga malam" ucapan manis ibu menghiburnya.
"iya bu, setidaknya jika ada pertukaran mahasiswa aku akan selalu mengikuti dengan cara ini aku dapat lulus dengan cepat"
"Apapun terjadi aku akan selalu mendukungmu nang, ayahmu sedang bekerja mungkin nanti jika sudah di rumah akan ibu kabari".
"iya bu, nanti bintang pulang bulan depan" suara kerinduan mendekap bintang.
bintang diantar ke bandara oleh dosen sekaligus rektorat, sembari mengucapkan selamat tinggal. Dan saat di pesawat banyak orang yang datang bahkan ibu panti yang memberikan tempat tidur untuknya, bintang belum sempat mengucapkan terima kasih. Akhirnya ia terbang dari pulau yang penuh dengan satwa langka itu kembali menuju kota gadisnya dilahirkan, secercah puisi ia tulis untuk ibu rini.
"ibu rini anjani engkau seperti ibuku disaat aku butuh seseorang yang mengerti tentang apa itu rasa sakit dan apa itu rasa sayang, engkau membimbingku dengan tulus, rambutmu bagaikan kapas, wajahmu bak bidadari yang ada dinirwana selama ku singgah disini masakanmu adalah hal yang palingku tunggu, semoga tubuhmu diberikan kesehatan dan kekuatan untuk menghadapi semua cobaan dan rintangan yang terjadi selama aku di sini.Â
- Selamat tinggal -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H