"iya bintang, semoga kamu bisa melampaui keterbatasan, ya sudah sana istirahat besok pasti ada jam kuliahkan?"Â
"iya bu, aku tidur duluan ya, selamat malam".Â
Selama 1 bulan bintang menghilang dari muka bumi, slametpun tak kuasa memperlihatkan kecantikannya, rawi pun selalu ditutupi awan dan malam tak pernah penuh dengan bintang kembali. Indriana merasakan jika ia terlalu jahat dengan pria jangkung itu ia mengabarinya menaruh beberapa pesan singkat.
"hallo, tama? Kamu kemana"
"kamu jangan seperti anak kecil"
"ayo kita mulai dengan pertemanan"
Pesannya hanya terbalas centang 1 ia khawatir dengan Bintang kemudian bertanya dengan teman sekamarnya.
"man, kamu iman kan? Temannya tama?"
"iya aku iman, tapi siapa tama itu?" ia kebingungan sambil menggaruk kepala.
"Bintang Pratama, aku memanggilnya tama, ia telah tak ada kabar selama 1 bulan apa ia masih ada di pondok?" ana dengan raut wajar gelisah.
"oh bintang, ia sedang mengikuti program pertukaran mahasiswa di Kalimantan, dan juga ia telah mengganti nomor teleponnya"