Mohon tunggu...
Nur Faikhaa’
Nur Faikhaa’ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kedokteran

Halo saya Nur Faikhaa’ mahasiswa baru yang ingin banyak berkarya lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Self-Diagnose di Era Digital

1 Januari 2025   11:18 Diperbarui: 1 Januari 2025   11:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

3. Perhatikan Sinyal untuk Konsultasi

Profesional Segera cari bantuan jika Anda merasakan gejala seperti perubahan suasana hati yang drastis, gangguan tidur berkepanjangan, atau pikiran untuk melukai diri sendiri. Pikiran seperti ini, termasuk pikiran untuk bunuh diri, adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Ini membutuhkan perhatian segera untuk mencegah tindakan yang dapat membahayakan diri. Keterlibatan profesional sangat penting dalam menilai kondisi Anda secara menyeluruh.

4. Hindari Forum Daring yang Tidak Diawasi Ahli

Berinteraksi di forum kesehatan online tanpa pengawasan profesional bisa memicu kesalahan persepsi atau bahkan memperburuk kondisi. Informasi yang diperoleh dari forum sering kali berdasarkan pengalaman pribadi peserta, yang mungkin tidak relevan dengan kondisi individu lain. Hal ini dapat membuat seseorang salah memahami gejala atau pengobatan yang sesuai. Diskusi tanpa panduan profesional juga dapat memperkuat kekhawatiran yang tidak perlu, seperti meyakini diagnosis yang salah atau mencoba pengobatan sendiri yang berbahaya. Selain itu, beberapa forum tidak diawasi dengan baik, sehingga peserta dapat menghadapi komentar negatif, penghakiman, atau saran tidak bertanggung jawab yang justru memperburuk kesehatan mental. Pilih komunitas yang memiliki moderator berpengalaman atau konselor resmi.

Dari beberapa informasi tersebut dapat diketahui bahwa, meskipun internet menawarkan kemudahan dalam mengakses informasi kesehatan, penggunaannya harus dilakukan dengan bijak. Self-diagnosis mungkin terlihat praktis, mudah, dan terjangkau tetapi berisiko besar terhadap kesehatan mental jika dilakukan tanpa panduan dari tenaga profesional. Jadikan informasi daring sebagai alat pendukung, bukan pengganti konsultasi medis. Dengan demikian, kita dapat menjaga kesehatan mental secara lebih aman dan bertanggung jawab.

Sumber:

Farnood, A., Johnston, B., & Mair, F. S. (2020). A mixed methods systematic review of the effects of patient online self-diagnosing in the “smart-phone society” on the healthcare professional-patient relationship and medical authority. In BMC Medical Informatics and Decision Making (Vol. 20, Issue 1). BioMed Central Ltd. https://doi.org/10.1186/s12911-020-01243-6

Robertson, N., Polonsky, M., & McQuilken, L. (2014). Are my symptoms serious Dr Google? A resource based typology of value co-destruction in online self-diagnosis. Australasian Marketing Journal, 22, 246-256.

Starcevic, V., Berle, D. & Arnáez, S. (2020) 'Recent Insights Into Cyberchondria', Current Psychiatry Reports, 22(11), p. 56. doi: 10.1007/s11920-020-01179-8.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun