Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Â
Lokasi
SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Gowa
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai
Menikatkan motivasi belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
Penulis
Nurfadilah
Tanggal
 24 November 2022
Situasi:Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
Latar belakang masalah:Â
Pembelajaran bisa dikatakan berjalan dengan baik ketika peserta didik terlibat aktif didalamnya. Dimana Keaktifan  tersebut dipengaruhi oleh motivasi belajar. Untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik guru perlu merancang pembelajaran yang baik seperti penggunaan media yang kreatif dan inovatif, metode yang dipilih bervariatif, serta model pembelajaran yang digunakan interaktif dan menyenagkan bagi peserta didik. Salah satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah model Project Based Learning (PjBL). Dalam penerapan model  ini dimulai dari pemberian stimulus kepada peserta didik berupa permasalahan kontekstual sebagai pemantik dalam memunculkan sikap tertarik dan memancing peserta didik untuk berpikir kritis terhadap permasalahan yang ada.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena  banyak guru yang mengalami permasalahan yang sama, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi rekan guru yang lain dalam merancang pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didiknya.
Peran dan tanggung jawab guru pada praktik ini sebagai pembimbing dan fasilitator. Guru mengarahkan dan membimbing siswa agar peserta didik mampu menemukan dan menyelesaikan masalah yang diberikan selama proses pembelajaran. Guru juga bertanggung jawab untuk membuat rancangan pembelajaran seperti RPP, Bahan ajar, LKPD, Media pembelajaran berupa PPT dan Video, Â Instrumen dan Rubrik penilaian, serta membuat refleksi pembelajaran. Selanjutnya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan agar peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.
Tantangan:Â
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat?
Beberapa tantangan yang dihadapi, mulai dari:
- Kemampuan guru dan peserta didik untuk beradaptasi dalam penerapan model pembelajaran PjBL;
- Pelaksanaan PPL bertepatan dengan event/kegiatan lain.
- Sulitnya berkomunikasi dengan peserta didik melalui sosial media perihal pelaporan perkembangan proyek
Yang terlibat dalam proses ini adalah:
- Siswa sebagai peserta dalam proses pembelajaran;Â
- Guru sebagai fasilitator;
- Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan PPL.
- Observer dari rekan sejawat peserta PPG
- Rekan sejawat yang membantu merekam kegiatan PPL.
- Kepala sekolah memberikan arahan dan dukungan pelaksanaan kegiatan PPL
Aksi:Â
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:
- Guru membuat perencanaan dan desain pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik
- Guru menyiapkan fasilitas yang akan digunakan pada pembelajaran seperti LCD, laptop, laser pointer, HP, jaringan internet, spiker, tripod.
- Pemilihan topik materi yang dekat dengan lingkungan peserta didik
- Pemilihan dan penggunaan media yang menarik seperti penyajian materi menggunakan media video pembelajaran, PPT dan LKPD dari canva Â
- Penggunaan model PjBL akan meningkatkan motivasi sehingga peserta didik lebih aktif dalam belajar
- Penggunaan HP untuk mengakses internet dan memanfaatan bahan ajar sebagai sumber belajar peserta didik
- Berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru pamong terkait penyusunan rancangan pembelajaran hingga pelaksanaan pembelajaran
- Melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan
- Guru dan peserta didik berkolaborasi menentukan waktu yang pas untuk pelaksanaan praktek pembelajaran
- Guru memanfaatkan jam istirahat peserta didik untuk mengecek perkembangan proyek
- Strategi pembelajaran yang digunakan strategi  kerja kelompok. Setiap perwakilan kelompok  akan tampil presentasi didepan kelas. Materi presentasi merupakan hasil berkolaborasi dari setiap kelompok.
ProsesÂ
- Menyiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan seperti RPP, Bahan Ajar, Media pembelajaran berupa video dan ppt, instrumen penilaian, dan fasilitas yang akan digunakan
- Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan
- Menanyakan kondisi peserta didik untuk memberikan semangat, serta menanyakan kesiapan peserta didik untuk menerima materi pembelajaran
- Memberikan apersepsi pada peserta didik dan menampilkan gambar untuk menstimulus agar peserta didik mempunyai imajinasi terhadap materi yang akan dipelajari pada pertemuan berlangsung, sehingga mereka akan lebih siap dan mudah memahami materi pembelajaran
- Memberikan pertanyaan pemantik kepada peserta didik melalui penyajian video yang berkaitan dengan topik permasalahan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik
- Penyajian materi menggunakan PPT yang ditayangkan melalui LCD proyektor sebagai bentuk pemberian penguatan kepada peserta didik agar mereka lebih memahami ruang lingkup materi yang sedang dipelajari.
- Mengaplikasikan penggunaan LKPD dan bahan ajar pada saat prose pembelajaran
- Membimbing peserta didik baik secara individu atau kelompok dalam mengerjakan project guna menyelesaikan pertanyaan mendasar serta LKPD untuk menemukan konsep materi pelajaran yang diharapkan sehingga pembelajaran abad 21 yang melibatkan 4C dapat terlaksana dalam proses pembelajaran
- Melakukan penilaian proses melalui observasi sikap dan  keterampilan dalam pembelajaran
- Memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil project dan peserta didik yang lain dituntut untuk komunikatif dalam mengemukakan pendapat atas hasil kerja yang disajikan tiap kelompok
- Melakukan refleksi terkait dengan proses pembelajaran yang sudah dilakukan serta menanyakan perasaan dan pengalaman yang diperoleh peserta didik setelah belajar
- Menghadirkan dosen pembimbing, guru pamong dan observer pada saat PPL.
- Bersama dosen pembimbing, guru pamong dan observer melakukan refleksi dan memberikan tanggapan atau masukan untuk guru.
Yang terlibat:Â
- Guru,Â
- Peserta didik,Â
- Rekan Sejawat,Â
- Dosen Pembimbing, sertaÂ
- Guru Pamong.
Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah
- Kemampuan guru untuk mengaplikasikan alat teknologi seperti Laptop, LCD, Speaker, laser pointer, HP, jaringan internet dan video pembelajaran.Â
- Kemampuan guru dalam menyusun dan mendesain perangkat pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan terintegrasi dengan TIK
- Dukungan rekan sejawat dalam hal ini memberikan masukan dan membantu perekaman sehingga praktek pembelajaran dapat terlaksana
Refleksi Hasil dan DampakÂ
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
Hasil dan dampak penerapan model PjBL dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
HasilÂ
- Hasil penerapan model PjBL pada pembelajaran geografi materi AMDAL dalam pembangunan pada kelas XI. MIA.1 SMA Insan Cendekia Syech Yusuf adalah meningkatnya kepercayaan diri dan motivasi belajar peserta didik hal ini terlihat dari antusiasme dan keaktifan peserta didik berkolaborasi bersama teman kelompoknya mulai dari menyusun project sampai kepada tahap pelaporan project ini dapat dibuktikan dengan melihat foto selama proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran (lampiran 1). selain itu juga setelah menerapkan model PjBL motivasi peserta didik meningkat mencapai 93% yang mana sebelumnya hanya sebesar 88%.
- Penerapan model PjBL ini juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatifitas, serta inovasi peserta didik. hal ini terlihat pada saat peserta didik mengemukakan pengalaman yang diperoleh setelah belajar  dimana peserta didik mengungkapkan bahwa sebelumnya mereka belum mampu mengaplikasikan beberapa aplikasi pengeditan video namun setelah belajar mereka mampu mengaplikasikan beberapa aplikasi mengeditan video seperti canva dan CUPCUT. Selain itu peserta didik juga mampu menghasilkan karya berupa video, infografis dan poster yang berkaitan dengan solusi permasalahan yang mereka analisis.
- Meningkatnya kemampuan peserta didik dalam memanajemen waktu, peserta didik mampu menyelesaikan project sesuai dengan waktu perencanaan dimana pada waktu yang bersamaan peserta didik juga memiliki jadwal kegiatan yang padat karena pertepatan dengan kegiatan/even disekolah.
- Pemanfaatan media berupa video yang berisi permasalahan yang kontekstual mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan masalah, serta pemanfaatan media berupa PPT dan LKPD dari canva membuat peserta didik tidak bosan dan menarik perhatian peserta didik
- Setelah mengamati video pembelajaran, berdiskusi dan berkolaborasi bersama kelompok melakukan Pemecahan masalah, menyusun project, dan membuat project peserta didik tidak hanya mampu membuat karya dan memahami materi AMDAL dalam pembangunan tetapi juga memahami upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan dengan menganalisis, berdiskusi, serta tanya jawab bersama peserta didik maupun guru
Dampak
- Peserta didik jadi lebih termotivasi dan aktif dalam belajar
- Peserta didik mampu berkolaborasi secara baik dengan kelompok kerja mereka dalam mengahasilkan karya
- Guru mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran yang inovatif, sehingga antusiasme dan motivasi peserta didik dapat meningkat dalam pembelajaran.
Respon dari peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon yang positif seperti dari siswa, mereka merasa senang dengan ice breaking yang diselipkan pada proses pembelajaran, tertarik dengan PPT dan LKPD yang digunakan serta mereka merasa tertantang dengan proses pembelajaran yang bervariatif dan mereka terlibat langsung. Dari kepala sekolah dan teman sejawat, mereka sangat mendukung pembelajaran yang inovatif dan kreatif serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, selain itu mereka mengatakan bahwa sebagian besar siswa sudah terlibat aktif dalam pembelajaran.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan oleh bimbingan dosen dan guru pamong, penguasaan guru terhadap model pembelajaran yang digunakan, media pembelajaran dan langkah-langkah pelaksanaan RPP. Faktor lain adalah peserta didik yang memiliki motivasi tinggi untuk mengasah kemampuan belajarnya. Selanjutnya, yang menjadi ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah manajemen kelas yang perlu dimaksimalkan.
Pembelajaran yang dapat diambil dari proses  dan kegiatan yang sudah dilakukan adalah guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran dan media pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran ini saya juga belajar menjadi kreatif dalam menyusun RPP, LKPD, dan Media pembelajaran. Pembelajaran lain yang bisa dipetik adalah pemanfaatan dan penerapan TPACK sangat penting sehingga pembelajaran abad 21 dapat terlaksana dengan baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI