Keuangan publik Islam, dengan prinsip-prinsip keadilan, keseimbangan, dan manfaatÂ
bersama, menuntut penerapan tata kelola yang baik. Transparansi dan akuntabilitas menjadiÂ
dua pilar utama yang harus kokoh dalam membangun sistem keuangan publik Islam yangÂ
berkelanjutan. Khususnya dalam konteks Badan Usaha Milik Negara Daerah (BUMN-D),Â
penerapan kedua prinsip ini menjadi semakin krusial.
Mengapa transparansi dan akuntabilitas begitu penting? Pertama, keduanyaÂ
membangun kepercayaan publik. Ketika masyarakat yakin bahwa pengelolaan keuanganÂ
dilakukan secara terbuka dan bertanggung jawab, maka partisipasi mereka dalamÂ
pembangunan akan semakin tinggi. Kedua, transparansi dan akuntabilitas efektif mencegahÂ
korupsi. Keterbukaan informasi dan mekanisme pengawasan yang kuat dapat meminimalisirÂ
terjadinya praktik korupsi yang merugikan negara dan menghambat pembangunan. Ketiga,Â
prinsip-prinsip ini meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan. Setiap rupiah yangÂ
dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Keempat, transparansi memperkuatÂ
pengawasan dari berbagai pihak, mendorong perbaikan kinerja, dan mencegahÂ
penyimpangan. Terakhir, transparansi menjamin keadilan dengan memastikan setiap pihakÂ
memiliki akses yang sama terhadap informasi.
Dalam konteks BUMN-D, penerapan transparansi dan akuntabilitas dapat dilakukanÂ
melalui berbagai cara. Keterbukaan informasi, audit independen, mekanisme pengaduan,Â
partisipasi publik, dan penguatan lembaga pengawas adalah beberapa di antaranya. BUMN-DÂ
harus secara proaktif memberikan informasi kepada publik mengenai kinerja keuangan,Â
proyek yang sedang berjalan, dan keputusan-keputusan penting. Audit independen secaraÂ
berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan laporan keuangan disusun sesuai standarÂ
akuntansi.Namun, penerapan transparansi dan akuntabilitas di BUMN-D menghadapiÂ
beberapa tantangan. Kultur organisasi yang tertutup seperti Beberapa BUMN-D memilikiÂ
kultur organisasi yang cenderung tertutup dan resisten terhadap perubahan., keterbatasanÂ
teknologi informasi, dan peraturan perundang-undangan yang belum sempurna menjadiÂ
beberapa kendala. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan peningkatan kapasitasÂ
sumber daya manusia karna Tidak semua BUMN-D memiliki sumber daya manusia yangÂ
cukup kompeten untuk mengimplementasikan sistem pengelolaan yang
transparan dan akuntabel,
pemanfaatan teknologi informasi, dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait danÂ
Penguatan tata kelola Perusahaan Penerapan tata kelola perusahaan yang baik, termasukÂ
pemisahan tugas, mekanisme pengawasan yang efektif, dan kode etik, dapat membantuÂ
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas Peningkatan kapasitas sumber daya manusia:Â
Melalui pelatihan dan pengembangan, sumber daya manusia BUMN-D perlu dibekali denganÂ
kompetensi yang dibutuhkan untuk menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas
Kerjasama dengan berbagai pihak BUMN-D perlu menjalin kerjasama dengan pemerintah,Â
lembaga pengawas, masyarakat sipil, dan akademisi untuk bersama-sama meningkatkanÂ
transparansi dan akuntabilitas Penerapan teknologi informasi Penggunaan teknologiÂ
informasi dapat mempermudah proses pengumpulan, pengelolaan, dan penyampaianÂ
informasi.
Seringkali, perusahaan swasta telah jauh lebih maju dalam menerapkan prinsipprinsip transparansi dan akuntabilitas dibandingkan dengan BUMN-D. Hal ini disebabkanÂ
oleh beberapa faktor, seperti tekanan dari pemegang saham, persaingan pasar yang ketat, danÂ
regulasi yang lebih ketat terhadap perusahaan swasta. BUMN-D, yang seringkali memilikiÂ
monopoli atau oligopoli di pasar tertentu, cenderung kurang memiliki insentif untukÂ
menerapkan transparansi dan akuntabilitas secara penuh .Namun penting untuk diingat bahwaÂ
BUMN-D memiliki peran yang berbeda dari perusahaan swasta. BUMN-D tidak hanyaÂ
mengejar profit, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang lebih besar. Oleh karena itu,Â
penerapan transparansi dan akuntabilitas di BUMN-D harus disesuaikan dengan karakteristikÂ
dan tujuan perusahaan
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong penerapanÂ
transparansi dan akuntabilitas di BUMN-D. Beberapa langkah yang dapat dilakukanÂ
pemerintah antara lain Pemerintah memiliki peran sentral dalam mendorong transparansi danÂ
akuntabilitas di BUMN-D. Melalui pembentukan regulasi yang komprehensif danÂ
pengawasan yang ketat, pemerintah menciptakan kerangka hukum yang kuat bagiÂ
pengelolaan BUMN. Undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan menteri menjadiÂ
pedoman bagi BUMN dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Selain itu, lembaga pengawasÂ
seperti BPK berperan penting dalam melakukan audit dan evaluasi terhadap kinerja BUMND, sehingga dapat mengidentifikasi potensi penyimpangan dan memastikan bahwa keuanganÂ
negara dikelola dengan baik.
Selain aspek regulasi dan pengawasan, pemerintah juga berperan dalam meningkatkanÂ
kualitas sumber daya manusia di BUMN-D. Melalui program pelatihan dan pengembangan,Â
pemerintah membekali pegawai BUMN dengan kompetensi yang dibutuhkan untukÂ
menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance. Selain itu, pemerintah jugaÂ
mendorong pembentukan budaya organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai transparansi,Â
akuntabilitas, dan integritas. Dengan demikian, BUMN-D dapat menjadi organisasi yangÂ
lebih profesional dan berdaya saing Dengan mendorong transparansi dan akuntabilitas diÂ
BUMN-D, pemerintah tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan, tetapi juga memberikanÂ
manfaat yang signifikan bagi masyarakat. BUMN-D yang dikelola dengan baik akan lebihÂ
efisien, inovatif, dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomianÂ
nasional. Selain itu, transparansi dan akuntabilitas juga dapat meningkatkan kepercayaanÂ
investor dan masyarakat terhadap BUMN-D.
Era digital memberikan peluang besar untuk meningkatkan transparansi danÂ
akuntabilitas dalam pengelolaan BUMN-D. Teknologi informasi dapat digunakan untuk
Membuat informasi lebih mudah diakses Laporan keuangan, data kinerja, dan informasiÂ
lainnya dapat dipublikasikan secara online dan dalam format yang mudahÂ
dipahami.Mempermudah pengawasan Sistem pelaporan berbasis elektronik dapatÂ
mempercepat proses pelaporan dan memudahkan lembaga pengawas dalam melakukanÂ
analisis Meningkatkan partisipasi publikasi Masyarakat dapat memberikan masukan danÂ
mengajukan pertanyaan secara online melalui berbagai platform digital. Namun, era digitalÂ
juga membawa tantangan baru, seperti risiko cybercrime dan masalah privasi data olehÂ
karena itu, BUMN-D perlu mengembangkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungiÂ
data dan informasi sensitif.
Sebagai Kesimpulannya Transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untukÂ
mewujudkan BUMN-D yang bersih, efisien, dan berkontribusi bagi kesejahteraanÂ
Masyarakat Meskipun menghadapi berbagai tantangan, peningkatan transparansi danÂ
akuntabilitas di BUMN-D dapat dicapai melalui penguatan tata kelola perusahaan,Â
peningkatan kualitas SDM, dan pemanfaatan teknologi Mewujudkan BUMN-D yangÂ
transparan dan akuntabel membutuhkan komitmen bersama pemerintah karna pemerintahÂ
tidak hanya meningkatkan kinerja tetapi juga memberikan manfaat bagi Masyarakat dan
BUMN-D yang dikelola dengan baik akan lebih efisien dan meningkatkan TransparansiÂ
dalam proses pengambilan Keputusan, Transparansi dan akuntabilitas merupakan pilarÂ
fundamental dalam tata kelola perusahaan, terutama BUMN-D. Penerapan prinsip-prinsipÂ
good corporate governance (GCG), penguatan pengawasan oleh lembaga independen, sertaÂ
pemanfaatan teknologi informasi secara optimal menjadi kunci untuk mewujudkan BUMN-DÂ
yang bersih dan terpercaya. Dengan demikian, BUMN-D tidak hanya dapat meningkatkanÂ
kinerja perusahaan, namun juga berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan nasional
Perjalanan menuju BUMN-D yang transparan dan akuntabel tentu tidak tanpa tantangan.Â
Tekanan politik, budaya organisasi yang kaku, dan kurangnya sumber daya manusia yangÂ
kompeten menjadi beberapa kendala yang harus diatasi. Namun, di balik tantangan tersebut,Â
terdapat peluang besar untuk melakukan transformasi dan membangun BUMN-D yang lebihÂ
baik. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan mengembangkan sumber daya manusia,Â
BUMN-D dapat menjadi lokomotif dan berhasil menerapkan praktik praktik terbaik sehinggaÂ
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Transparansi dan akuntabilitas merupakan dua pilar penting dalam menggapai keuangan publik Islam yang berkeadilan. Dengan transparansi, setiap transaksi dan pengelolaan keuangan negara dapat dipantau dan dikontrol secara efektif, sehingga menghindari praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Akuntabilitas yang kuat juga memastikan bahwa setiap keputusan keuangan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik dan Allah SWT. Dengan demikian, keuangan publik Islam dapat mencapai tujuan sebenarnya, yaitu memakmurkan umat dan mewujudkan keadilan sosial. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen kuat dari pemerintah dan masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan publik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI