Mohon tunggu...
Nurendah Hafitriani
Nurendah Hafitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interferensi Bahasa pada Stasus WhatsApp

5 Juli 2023   11:11 Diperbarui: 5 Juli 2023   11:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

@Kiki, "Waktunya ngelamun di Minggu pagi"

Berdasarkan data 03 terdapat interferensi sintaksis karena ada penyelewengan struktur kata. Pada data 03 waktunya berfungsi sebagai subjek, ngelamun berfungsi sebagai predikat, dan di Minggu pagi berfungsi sebagai keterangan. Sehingga pola kalimat waktunya ngelamun di Minggu pagi adalah s + p + k. Sedangkan pola bahasa Indonesia yang benar adalah s + p + o + k. 

Data 04

@Ughiiii, "Punya sepupu gabutnya bikin inovasi terus. Niat jualaan apa sedekah non murah bangeeet"

Berdasarkan data 04 terdapat interferensi Semantik karena muncul bentuk baru berdampingan dengan bentuk lama, tetapi bentuk baru bergeser dari makna semula seperti pada kata "gabut" yang bermakna gaji buta.

Nah, dari beberapa data di atas ditemukan adanya interferensi bahasa pada status WhatsApp. Dapat disimpulkan bahwa media sosial berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia. Pengguna media sosial lebih cenderung memakai kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun