@Kiki, "Waktunya ngelamun di Minggu pagi"
Berdasarkan data 03 terdapat interferensi sintaksis karena ada penyelewengan struktur kata. Pada data 03 waktunya berfungsi sebagai subjek, ngelamun berfungsi sebagai predikat, dan di Minggu pagi berfungsi sebagai keterangan. Sehingga pola kalimat waktunya ngelamun di Minggu pagi adalah s + p + k. Sedangkan pola bahasa Indonesia yang benar adalah s + p + o + k.Â
Data 04
@Ughiiii, "Punya sepupu gabutnya bikin inovasi terus. Niat jualaan apa sedekah non murah bangeeet"
Berdasarkan data 04 terdapat interferensi Semantik karena muncul bentuk baru berdampingan dengan bentuk lama, tetapi bentuk baru bergeser dari makna semula seperti pada kata "gabut" yang bermakna gaji buta.
Nah, dari beberapa data di atas ditemukan adanya interferensi bahasa pada status WhatsApp. Dapat disimpulkan bahwa media sosial berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia. Pengguna media sosial lebih cenderung memakai kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI