Â
Tantangan dalam Implementasi
- Perubahan Mindset
Salah satu tantangan terbesar adalah mengubah cara pandang para pengawas sekolah yang selama ini terbiasa dengan pendekatan kontrol menjadi pendekatan pendampingan. Perubahan ini memerlukan pelatihan dan pembinaan yang intensif.
- Ketersediaan Sumber Daya
Untuk menjadi pendamping yang efektif, diperlukan keterampilan komunikasi, kemampuan analisis, dan pemahaman yang mendalam tentang manajemen pendidikan. Tidak semua pengawas saat ini memiliki keterampilan tersebut.
- Pengukuran Keberhasilan yang Baru
Sistem pengawasan tradisional sering kali mengukur keberhasilan berdasarkan indikator administratif. Dalam pendekatan pendampingan, perlu dirancang indikator keberhasilan yang lebih holistik dan berbasis pada proses pengembangan, bukan hanya hasil akhir.
Harapan untuk Masa Depan
- Pendamping Sebagai Mitra Strategis
Diharapkan pendamping satuan pendidikan mampu menjadi mitra strategis dalam menciptakan lingkungan belajar yang inovatif, inklusif, dan berkualitas. - Mendorong Otonomi Sekolah
Dengan pendampingan yang baik, sekolah dapat diberdayakan untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola dan meningkatkan kualitas pendidikannya. - Penguatan Hubungan Antara Sekolah dan Komunitas
Pendamping juga dapat berperan dalam membangun koneksi antara sekolah dan komunitas lokal, sehingga pendidikan menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Perubahan nomenklatur dari "Pengawas Sekolah" menjadi "Pendamping Satuan Pendidikan" merupakan langkah progresif dalam transformasi sistem pendidikan di Indonesia. Pergeseran ini menempatkan kualitas hubungan, pemberdayaan, dan inovasi sebagai prioritas utama. Meski menghadapi tantangan dalam implementasinya, perubahan ini berpotensi menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif terhadap dinamika zaman. Dengan dukungan yang memadai, peran pendamping dapat menjadi fondasi penting bagi terciptanya pendidikan yang bermutu, relevan, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H