Mohon tunggu...
Nurdiah Rahma
Nurdiah Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Perencanaan Wilayah Kota - UNEJ

Jember - Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Money

Review Jurnal Strategi Pengembangan Agroindustri Kelapa sebagai Upaya Percepatan Ekonomi Masyarakat di Ketapang

22 Juni 2020   12:50 Diperbarui: 22 Juni 2020   12:59 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pengembangan produksi berbasis komoditas kelapa terus menunjukkan peluang besar terhadap perekonomian. Agroindustry di Indonesia ini memiliki tingkat persaingan yang lebih berkualitas dan lebih unggul dengan yang lainnya. Salah satu wilayah di Indonesia yaitu Kabupaten Ketapang yang memiliki potensi besar dalam komoditas agroindustry kelapa.  Berdasarkan data kabupaten, Kabupaten Ketapang memiliki jumlah produksi kelapa terbanyak dengan urutan keenam dari 14 kabupaten/kota yang ada di provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan data BPS Tahun 2011, jumlah produksi di Kabupaten Ketapang memiliki jumlah produksi sebesar 1.755 ton/tahun.

Dengan memiliki penghasil kelapa terbanyak tersebut, namun dalam usaha tani kelapa di Kabupaten Ketapang masih belum berkembang terkait dengan industry pengolahan, industry hilir, industry jasa, keuangan, dan pemasaran. Sehingga, dalam mendistribusikan hasil komoditas kelapa tersebut masih belum berjalan secara signifikan. Akibatnya, juga berpengaruh terhadap pendapatan petani kelapa yang belum secara optimal dalam pemanfaatannya. 

Pengelolan usaha tani kelapa masih bersifat tradisional dengan keterbatasan modal. Sehingga kualitas yang dihasilkan juga masih rendah.  Upaya untuk meningkatkan produktivitas untuk meningkatkan pendapatan petani yaitu dengan melakukan input pengelolaan usaha tani dengan tepat dan efektif. Input pengelolaan yang dilakukan yaitu seperti tenaga kerja, pendapatan, pendidikan,, luas laha, dan keikutsertaan dalam kelompok tani secara optimal dan efektif melalui pengembangan agroindustry kelapa terpadu.

Pada jurnal tersebut, membahas mengenai dua faktor dalam pengembangan agorindustri kelapa yaitu terdapat faktor internal dan faktor eksternal. Komponen -- komponen faktor internal yang berisi kekuatan dan kelemahan agroinduatri kelapa terdapat 6 indikator yaitu :

- Kondisi keuangan

- Sumber Daya Manusia

-Pemasaran

- Manajemen

- kebijakan

Kemudian terdapat kekuatan yang dapat berpotensi dikembangkan terhadap agroindustry kelapa yaitu :

1. Jumlah tenaga kerja yang cukup

Ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu upaya dalam mendukung keberlanjutan sebuah industri.jumlah tenaga kerja yang cukup akan memberikan dampak terhadap output yang diberikan dari agroindustry kelapa menjadi bahan olahan yang mampu bersaing dengan kualitas yang unggul

2. Ketersediaaan bahan baku dan kesesuaian lahan

Ketersediaan bahan baku yang mencukupi akan membantu dalam berlangsugnya kegiatan pengembangan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang. Selain itu, kondisi lahan pada Kabupaten Ketapang yang berfungsi sebagai penghasil komoditas kelapa juga memiliki kesesuaian yang baik sehingga dapat menunjang hasil dari kelapa di Kabupaten Ketapang

3. Permintaan pasar terhadap produk olahan kelapa

Memiliki hasil pengolahan yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik akan menjadikan hasil pengolahan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang akan meningkat. Selain itu, olahan kelapa juga berupa nata de coco, serat sabut kelapa, dll. Dengan kemampuan akan SDM, dan ketersediaan bahan baku juga akan mempengaruhi berbagai produk olahan dari komoditas kelapa di Kabupaten Ketapang.

4. Adanya dukungan dari pemerintah daerah.

Kemudian, terdapat kelemahan dalam pengembangan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang diantaranya yaitu :

1. Tingkat pendidikan masyarakat petani masih relative rendah, belum adanyat tenaga ahli pada bidang pengolahan kelapa

Dalam pengembangan agroindustry kelapa ini memang diperlukan kualitas SDM yang menguasai dalam bidang pengolahan kelapa. Dalam hal ini, upaya untuk meningkatkan SDM dapat dilakukan dengan melakukan pendidikan atau pelatihan yang diperlukan dalam pengembangan agroindustry kelapa untuk meingkatkan dalam hal mutu, kualitas, dll.

2. Penguasaan terhadap teknologi pengolahan kelapa rendah sehingga mutu yang dihasilkan juga rendah

Dalam melakukan upaya untuk meningkatkan mutu terhadap hasil pengolahan kelapa, dapat dilakukan penggunaan tenaga ahli yang dilakukan secara selektif dalam penjaringan Sumber Daya Manusia atau tenaga kerja.

3. Promosi informasi pasar masih kurang maksimal

Masih minimnya dalam hal pemasaran atau promosi dalam upaya pengembangan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang membuat hasil dari pengolahan kelapa belum dapat dijangkau dalam cakupan yang lebih luas.

4. Skala usaha tani yang relatif kecil

Dalam menjalankan usaha tani diperlukan kemitraan untuk menjadikan usaha tani menjadi skala yang lebih besar dan menjadikan keternjangkauan yang lebih luas.

Berdasarkan analisis dari faktor internal diatas memberikan analisa terhadap faktor apa saja yang nantinya menjadi peluang utuk mengembangan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang.

Selanjutnya dalam pengembangan agroindustry kelapa di Kabupaten Ketapang terdapat faktor eksternal yang memiliki beberapa indicator diantaranya yaitu :

- Pesaing

- Pemasok

- Pelanggan

- Keadaan alam

- Sarana dan Prasarana

- Kondisi Ekonomi

- Sosial Budaya

- Kebijakan Pemerintah

Kemudian, terdapat ancaman dalam setiap indicator diatas untuk pengembangan agroindustry di Kabupaten Ketapang, diantaranya yaitu :

1. Alih fungsi lahan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit

Alih fungsi lahan pada sebuah usaha agroindustry akan menyebabkan sebuah ancaman yang mengakibatkan kegagalan dalam pengembangan komoditas agroindustri

2. Fluktuasi harga terhadap bahan baku

Fluktuasi atau ketidak tetapan suatu harga terhadap bahan baku dalam usaha tani agroindustry pengolahan kelapa yang dapat terjadi di Kabupaten Ketapang ini dapat mengakibatkan tidak optimal dan tidak efisien dalam hasil usaha tani nya.

3. Belum adanya kemitraan yang kuat dan mengikat

Dalam menjalankan suatu usaha, kemitraan ini sangat penting dilakukan guna membuat usaha agroindustry terutama di Kabupaten Ketapang mampu mendapatk pengakuan dan mendapatkan jangkauan wilayah yang lebih luas dengan jaminan produk hasil pengolahan yang lebih terverifikasi.

4. Serangan hama 

Serangan hama dalam usaha pertanian ini merupakan faktor halam yang menjadi sebuah ancaman dan tidak diketahui kapang datangnya. Sehingga, menjadi ancaman besar dalam agroindustry dan menyebabkan gagal panen dan lain sebagainya.

5. Kondisi sarana transportasi tidak mendukung

Sarana transportasi dalam usaha pertanian merupakan faktor penting dalam penunjang kegiatan pertanian. Dengan tidak terpenuhinya sarana transportasi yang baik akan menghambat proses distribusi dari hasil pertanian.

6. Kurangnya koordinasi antar dinas terkait

Kordinasi antar dinas dalam menyelengarakan sebuah usaha tani merupakan peluang dalam keberhasilan dan menjadikan usaha agroindustry lebih optimal. Dalam hal ini, suatu kegiatan yang masih kurang koordinasi dengan dinas terkait akan menjadi sebuah ancaman yang biasanya dapat diketahui dengan adanya kurang optimalnya hasil dari pengolahan usaha tani tersebut.

Selanjutnya, terdapat peluang dalam indicator diatas sebagai pengembangan agroindustry di Kabupaten Ketapang diantaranya yaitu :

- Belum terdapat industry pengolahan kelapa

- Pangsa pasar yang masih luas dan permintaan semakin meningkat

- Ekonomi masyarakar yang semakin meningkat

- Lapangan pekerjaan baru dan meningkatnya pendapatan masyarakat

- Adanya dukungan dari pemerintah

Berdasarkan peluang-peluang diatas, apabila dimanfaatakan dengan baik akan dapat mendukung pengembangan agroindustry di Kabupaten Ketapang. Sehingga, akan memberikan dampak baik bagi pelaku usaha tani khususnya masyarakat yang akan mendapatkan perkembangan ekonomi yang akan didapatkan. Selain itu, juga akan memberikan pengembangan terhadap suatu kawasan yang mengakibatkan komoditas unggulan di daerahnya.

Hasil dari kegiatan agroindustry salah satunya kelapa di Kabupaten Ketapang juga diharapkan mampu memberikan hasil pengolahan yang mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional.

Selain itu, faktor ancaman juga perlu dicermati terutama adanya alih fungsi lahan dan ekspansi perkebunan sawit di kabupaten ketapang. Adanya alih fungsi lahan dan maraknya ekspansi perkebunan sawit akan berdampak pada menurunya produksi kelapa di kabupaten ketapang yang berujung pada ketersediaan bahan baku dan harga bahan baku yang berfluktuasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun