Mohon tunggu...
Nurdayani
Nurdayani Mohon Tunggu... Guru - guru SDS IT Tunas Cendikia

saya guru sekolah dasar yang ceria, tegas dan suka jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mensinergikan Pendidikan Sekolah dan Rumah melalui Pilar Pendidikan Karakter

4 Desember 2023   19:46 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:07 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi lisan adalah pola pendidikan klasik yang diberikan orangtua sejak anak masa pertumbuhan pra sekolah. Dimana orangtua menanamkan nilai-nilai kehidupan melalui cerita-cerita inspiratif dalam diri anak. Melalui tradisi lisan hubungan emosional antara anak dan orangtua lebih dekat dan akrab, juga akan memberikan pengaruh terhadap perbaikan karakter generasi muda yaitu tumbuh dengan karakter baik dan hati yang lembut dan bahasa yang santun. Karena fenemona sekarang ini, betapa nilai-nilai hidup itu tidak lagi meresap dalam diri anak-anak. Mental lemah dan kurangnya tatakrama sopan santun dan sikap saling menghargai dalam pergaulannya di masyarakat. Oleh karenanya, orangtua harus kembali membudayakan berlisan atau bercerita, dan juga memberikan contoh berbahasa dan berbicara dengan anak untuk menanamkan pendidikan karakter dalam kehidupan anak.

Kedua Ketauladan

Setelah anak dibekali dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, peran orangtua dan masyarakat adalah memberikan ketauladan pada anak. Tauladan itu sangat penting bagi anak dalam rangka menemukan kebenaran dan mencocokan antara teori dengan praktik. Anak-anak lebih cenderung melihat mengamati kemudian menyimpulkan lalu meniru apa yang diperbuat oleh orang-orang disekitarnya. Justru itu tauladan sangat diperlukan dalam pembinaaan anak. Misalnya jika orangtua menginginkan anaknya untuk berkarakter religius, sholat dan mengaji maka orangtua memberikan keteladan dengan melakukannya terlebih dahulu.

Ketiga Rasa Tanggung Jawab

Menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri anak sangat perlu untuk dilatih. Bentuk mental yang positif dalam dirinya, kemandirian, berdikari, dan dapat menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupannya. Saat kini banyak anak yang terlalu dimanjakan orangtua sehingga anak tumbuh cengeng, mental melow dan suka mengeluh, sehingga hilanglah tanggung jawab atas dirinya sendiri. Sayang pada anak bukan berarti memberika pelayanan sepenuhnya kepada anak, jsutru harus melatih anak untuk bertanggung jawab atas apa yang sedang terjadi pada dirinya. Misalnya peserta didik diajarkan bertangggung jawab mempersiapkan alat sekolah sendiri, mulai dari menyusun buku pelajaran, sampai keseragam dan alat-alat sekolah lainnya.

PENUTUP

Pendidikan karakter sangat penting diterapkan demi mengembalikan karakter bangsa Indonesia yang sudah mulai luntur. Dengan dilaksanakannya pendidikan karakter di sekolah dan dengan adanya pengontrolan orangtua dirumah baik melalui komunikasi langsung terhadap gurunya maupun melalui pengecekan amal yaumi akan kemajuan kecerdasan dan karakter anaknya tersebut maka diharapkan dapat menjadi solusi atas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah dapat dilaksanakan pada ranah pembelajaran (kegiatan pembelajaran), pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan keseharian di rumah dan di masyarakat. Gagasan dan ide yang dapat dilakukan keluarga dan masyarakat untuk menunjang pendidikan anak adalah tradisi lisan, keteladanan, dan tanggung jawab. Ketika kedua pendidikan karakter di rumah dan di sekolah dilaksanakan secara sinergis dan saling kontrol maka kecerdasan moral dan karakter spiritual dapat berkembang menjadi karakter yang melekat pada diri peserta didik.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://pndkarakter.wordpress.com/category/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-karakter/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun