Mohon tunggu...
nurcholilah
nurcholilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hak Imunitas Negara, Perlindungan atas Kedaulatan atau Peluang Penyalahgunaan

26 November 2024   10:25 Diperbarui: 26 November 2024   11:39 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Pelanggaran HAM Berat: Perlindungan yang Menutup Akses ke Keadilan

Salah satu kritik terbesar terhadap hak imunitas negara adalah penggunaannya untuk menghindari tanggung jawab atas pelanggaran HAM berat, seperti genosida, penyiksaan, dan kejahatan perang. Banyak kasus menunjukkan bagaimana korban kesulitan mencari keadilan karena doktrin ini melindungi negara dari tuntutan hukum di pengadilan internasional maupun nasional.Contoh: Konflik Darfur dan Imunitas Sudan

Konflik di Darfur, Sudan, menjadi salah satu contoh utama bagaimana hak imunitas negara digunakan untuk menghambat proses hukum. Selama konflik ini, aparat pemerintah dan milisi yang didukung negara melakukan pelanggaran berat, termasuk genosida dan kejahatan perang. Ketika upaya hukum dilakukan terhadap pemerintah Sudan, imunitas negara dijadikan tameng untuk menghindari tanggung jawab.

2. Aktivitas Komersial yang Kontroversial: Celah Ketidakadilan Ekonomi

Selain dalam pelanggaran HAM, imunitas negara juga sering digunakan dalam konteks aktivitas ekonomi, terutama ketika negara melakukan tindakan yang merugikan pihak swasta. Dalam kasus seperti ini, negara sering kali mengklaim bahwa aktivitasnya adalah bagian dari tugas berdaulat (acta jure imperii), meskipun aktivitas tersebut sebenarnya bersifat komersial (acta jure gestionis).Contoh: Sengketa Utang Argentina

Kasus Republic of Argentina v. NML Capital (2014) menjadi ilustrasi bagaimana imunitas negara diuji dalam konteks komersial. Setelah gagal membayar obligasi yang diterbitkannya, Argentina menghadapi tuntutan hukum dari kreditur swasta. Argentina berargumen bahwa langkah-langkah untuk menyita asetnya di luar negeri melanggar kedaulatannya.

Imunitas vs Hak Asasi Manusia

Salah satu tantangan terbesar terhadap imunitas negara adalah ketika hak ini bertentangan dengan norma-norma internasional yang bersifat jus cogens (norma imperatif, seperti larangan terhadap genosida atau penyiksaan). Dalam beberapa kasus, pengadilan telah mencoba menyeimbangkan kedua prinsip ini:

Kasus Ferrini v. Germany (Italia, 2004): Pengadilan Italia mencoba mengabaikan imunitas Jerman dalam kasus pelanggaran HAM selama Perang Dunia II, tetapi keputusan ini akhirnya dibatalkan oleh Pengadilan Internasional.

Kasus Pinochet (Inggris, 1998): Pengadilan Inggris memutuskan bahwa mantan pemimpin Chili, Augusto Pinochet, dapat diekstradisi atas tuduhan penyiksaan, meskipun ia mengklaim imunitas sebagai kepala negara.

Keputusan ini mencerminkan upaya komunitas internasional untuk mempersempit cakupan imunitas negara, terutama dalam kasus kejahatan berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun