Laa Raiba (), artinya tidak ada keraguan sedikitpun bahwa Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah dan kalam-Nya yang di wahyukan kepada Rasul-Nya.
Fiihi Hudan ( ), yakni didalamnya ada petunjuk untuk meniti jalan yang menghantarkan kepada kebahagiaan dan kesempurnaan didunia dan akhirat
Lil-Muttaqiin (), adalah orang-orang yang menjaga dirinya dari azab Allah dengan melakukan ketaatan, yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Makna ayat :
Allah Ta'ala memberitahukan bahwa Al-Qur'an yang diturunkan kepada Rasulnya merupakan kitab yang agung tidak ada keraguan sedikitpun, dan tidak ada kemungkinan bahwa Al-Qur'an itu bukanlah wahyu Allah, sebagai bentuk mukjizat. Kemudian kandungan Al-Qur'an yang berupa petunjuk dan cahaya bagi orang beriman dan bertakwa, dapat menerangi mereka untuk meniti jalan keselamatan, kebahagiaan dan kesempurnaan.
Pelajaran dari ayat :
1. Penguatan keimanan kepada Allah Ta'ala, dan Rasul-Nya. Serta motivasi untuk senantiasa meminta petunjuk dari Al-Qur'an.
2. Penjelasan mengenai keutamaan takwa dan orang-orang yang bertakwa.
3. Al-ladziina yu'minuuna bil-ghaibi wa yuqiimuunash-shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun ( )
Makna kata :
Yu'minuuna bil-ghaibi ( ), yaitu mereka yang membenarkan dengan penuh keyakinan adanya sesuatu yang ghaib dimana tidak bisa dirasakan oleh panca indera seperti Rabb yang Maha Tinggi lagi Maha Suci. Baik Dzatnya ataupun sifatnya, malaikat, hari kebangkitan, surga dan kenikmatannya, serta neraka dan azab didalamnya.