Mohon tunggu...
Nur Asih Jayanti
Nur Asih Jayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Freelancer // Belajar menulis // CP : menurasih@gmail.com

Senang menulis tentang Pertanian, pangan, dan lifestyle. Enjoy the moment!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Pamer Kekayaan di Media Sosial dan Cara Menghadapi Tukang Pamer

11 Maret 2023   23:47 Diperbarui: 11 Maret 2023   23:52 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kendaraan mewah oleh detikcom

Secara tidak langsung, tren ini mengubah standar lingkungan dan membuat setiap orang saling berlomba untuk mendapat pengakuan dari orang lain di media sosial. 

Budaya flexing akan dianggap bahwa orang yang memiliki barang mewah akan lebih dihargai di media sosial dibandingkan orang yang tampil biasa saja. 

Selain itu, tren ini memiliki potensi merusak kesehatan mental karena jika tidak mampu memiliki barang mewah akan merasa percaya diri turun dan bisa stres. 

Berkaca dari kasus investasi bodong yang dilakukan influencer, tren pamer kekayaan justru dimanfaatkan sebagai wahana untuk melakukan penipuan. Masyarakat yang ingin hidup seperti mereka akan tergiur untuk ikut gaya hidup mereka dan bergabung dalam investasi tipu tipu tersebut. 

Jangan mudah percaya dengan orang yang suka pamer kekayaan di media sosial. Bisa jadi ada "udang" dibalik flexing yang dilakukan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun