1. Menampilkan ketidaktertarikanÂ
Apabila si tukang pamer adalah rekan kerja maka kamu bisa bersikap cuek, biasa biasa saja dan jangan memberikan tanggan apapun di saat si tukang pamer terus membicarakan masalah materi. Ini sebagai upaya untuk menampilkan bahwa kamu tidak terkesan dengan yang dipamerkan.Â
Biarkan saja si tukang pamer bicara terus terusan namun kamu tetap konsisten dengan sikap ketidaktertarikan kamu. Maka perlahan si tukang pamer akan sadar diri dan kamu tidak akan lagi menjadi target dia saat flexing.Â
2. Tidak mudah terpancingÂ
Di saat rekan kamu sedang membahas kekayaan, kamu bisa dengarkan saja dan tidak terpancing ikut bahas hal tersebut.Â
Jika kamu ikut membahas maka kamu akan dianggap tidak mau kalah dan bahasan pamer kekayaan akan semakin terus terusan dilakukan.Â
3. Membatasi percakapan
Membatasi percakapan dengan tukang pamer sangat diperlukan. Kamu bisa bahas hal seputar pekerjaan saja jika si tukang pamer ini adalah rekan kerja.Â
Selain hal pekerjaan kamu bisa mengurangi percakapan supaya tidak terjebak dengan pembahasan kekayaan yang hanya menyombongkan hal materil yang mereka miliki.Â
Ada tujuan tertentu dengan pamer kekayaan
Budaya pamer kekayaan didukung dengan adanya media sosial dan pengaruh influencer di Indonesia.Â