Sejarah Shoyu
Shoyu adalah kecap asin sebagai salah satu bumbu pada masakan Jepang.
Shoyu sebenarnya berasal dari China dan sampai di Jepang sekitar abad 7. Shoyu mulai diproduksi sendiri di Jepang pada abad 16.
Saat ini shoyu sudah menjadi kebutuhan sehari hari dan sangat melekat dalam budaya makan di Jepang. Beragam masakan Jepang dapat diaplikasikan dengan kecap ini.Â
Kegunaan shoyu yaitu memberikan rasa masakan berupa rasa asin dan umami, untuk menghilangkan bau amis saat makan ikan maupun daging seperti makan sashimi dan sushi, memperpanjang umur simpan dalam pembuatan acar, dan untuk proses marinasi.Â
Proses Pembuatan Shoyu
Bahan utama dalam membuat Shoyu adalah gandum, kedelai, dan garam.Â
Kedelai sebagai protein yang akan di pecah menghasilkan rasa umami.
Gandum sebagai sumber karbohidrat yang akan dipecah menjadi asam organik dan alkohol yang berkontribusi dalam pemberian rasa dan flavor.Â
Garam diguakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk.
Tahapan pembuatan Shoyu, diawali dengan pembuajan koji dan fermentasi moromi, lalu moromi akan diolah hingga menjadi Shoyu.
 Kedelai dikukus dan dimix dengan gandum yang disangrai, lalu dicampurkan dengan koji mold dibawah aerasi dan suhu terkontrol dan diinkubasi beberapa hari menghasilkan koji.