Mohon tunggu...
Nur Annisah
Nur Annisah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang Abadi

24 Oktober 2017   18:52 Diperbarui: 30 Januari 2018   15:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yudi? Yudi..Yudi kenapa May? Ada apa sama Yudi?" pikiran Nisa kacau.

"Yudi kecelakaan Nis dan dia meninggal di tempat. Sekarang jenazahnya lagi dibawa ke rumah sakit" jawab Maya kemudian.

"APAAA??!!" teriak Nisa "Gak mungkin May, Yudi pasti masih hidup, dia belum meninggal May. Gak mungkin! Gakk mungkiinnn Yudi ninggalin gue May" tangis Nisa pecah.

"Nis, lo tenangin diri lo. Tunggu gue di situ, gue bakal jemput lo trus kita ke rumah sakit" Nisa tidak menjawab saat Maya langsung menutup telepon. Nisa sangat terpukul dengan berita yang ia dapat. "Yudi? Gak mungkin kamu ninggalin aku" tangis Nisa makin menjadi. Tak lama kemudian, Maya datang dan langsung menenangkan Nisa dan segera mengajak Nisa untuk ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Nisa bisa melihat jenazah Yudi, jenazah Yudi yang berlumuran darah.

Nisa tak mampu lagi menahan air matanya. "Besok jenazah Yudi akan dimakamkan, Nis" kata Maya. Setelah pulang dari rumah sakit, Maya langsung mengantar Nisa pulang dan dia terpaksa menginap di rumah Nisa karena ia takut kalau Nisa akan melakukan hal yang tidak diinginkan jika dia sendirian apalagi dengan kondisi seperti itu.

"Nis, lo harus istirahat" kata Maya kemudian.

"Gue belum ngantuk May, lo duluan aja kalo mau. Gue gak papa kok" jawab Nisa.

"Nis, jangan paksa diri lo. Lo harus istirahat, besok kan kita ke pemakamannya Yudi" pinta Maya.

"Gue gak bisa May, gue gak tau gue bakalan kuat, gue gak tau May" Nisa mulai menangis lagi.

"Gue tau lo bisa Nis, gue tau lo itu cewek kuat" kata Maya menenangkan.

Esoknya, Nisa dan Maya bersiap-bersiap untuk pergi ke pemakaman Yudi. "Nis, lo gak papa kan?" tanya Maya khawatir ketika melihat wajah Nisa yang pucat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun