Mohon tunggu...
Nur Annisah
Nur Annisah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayang Abadi

24 Oktober 2017   18:52 Diperbarui: 30 Januari 2018   15:50 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nisa sedang berada di kampusnya ketika masuk sebuah pesan dari Yudi, mengagetkan Nisa sampai-sampai mengucek mata, takut salah lihat.

"Hai, apa kabar?" begitu isi pesannya.

"Aku baik-baik aja, kamu sendiri gimana?" balas Nisa.

Mereka pun saling ber-sms hingga Yudi mengajak Nisa untuk ketemuan, "Gimana kalo besok jam 10 kita ketemuan di tempat biasa sekalian ngerayain tahun baru".

Senyum Nisa mengembang ketika membaca pesan terakhir dari Yudi. "Oke! Aku setuju" jawab Nisa kemudian. Malamnya, Nisa tidak bisa tidur memikirkan bagaimana reaksinya ketika bertemu dengan Yudi. Namun, tiba-tiba Nisa teringat sesuatu.

"Ya ampuunn, besok kan gue ada janji sama kakak-kakak senior buat ngerayain tahun baru bareng mereka juga" Nisa menepuk jidat. Dia segera mengabari Yudi bahwa ia tidak bisa menemuinya besok tapi smsnya tidak kunjung terkirim jadi ia langsung menelepon, namun nomornya tidak aktif. Nisa menyerah, Yudi pasti akan kecewa padanya. Sementara itu di tempat lain, Yudi mengumpati hpnya yang tiba-tiba rusak dan tidak bisa dinyalakan. Sial! .

Esoknya, Nisa masih terus mencoba untuk menghubungi Yudi tapi tetap saja, nomornya tetap tidak aktif. Sampai tiba akhirnya detik-detik menjelang pergantian tahun 2012 ke 2013. Nisa mengecek hpnya untuk melihat jam, tiba-tiba tertera "Terkirim: Yudi". Nisa pasrah, dia takut menghubungi Yudi karena dia tahu, Yudi pasti sangat kecewa padanya. Nisa tidak lagi memerhatikan senior-seniornya yang sedang menghitung mundur.

"10..9..8..7..6..5..4..3..2..1 Happy New Year!" bunyi petasan terdengar saling beradu di langit malam 1 Januari 2013. Nisa menyesal ada di sini. Setelah kejadian itu, Yudi tidak pernah lagi meng-sms Nisa. "Hmm... sudah kuduga" katanya pada diri sendiri.

Seminggu kemudian, Nisa mendapat kabar yang sangat mengejutkan dari Maya. "Nis, lo yang sabar yah, lo ikhlasin dia, lo kuat Nis" isak Maya di telepon.

"Lo kenapa May? Apa maksud lo, gue kuat dan gue harus ikhlasin apa? Please jangan bikin gue panik, May" tanya Nisa heran.

"Yudi, Nis" Nisa tersentak ketika Maya menyebut nama Yudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun