Kekurangan yang telah disebutkan tadi bisa dibuktikan dengan tragedi tenggelamnya kapal selam yang dimiliki oleh Rusia yaitu k-141 Kursk .Â
Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 12 Agustus 2000 di Laut Barents yang awalnya mengalami ledakan yang disebabkan oleh salah satu torpedo yang dimiliki oleh kapal Selam Rusia tersebut. Ledakan yang terjadi tak langsung meluluhlantahkan seluruh badan kapal selam tersebut, tetapi membuat bocor lambung kapal selam itu.Â
Di dalam kejadian itu, terdapat sekitar 20 orang yang berhasil menyelamatkan diri. Lama kelamaan, kapal tersebut tenggelam ke dasar lautan Barents dan orang-orang  yang belum sempat menyelamtkan dirinya pun ikut tenggelam.Â
Mereka terjebak dan tak ada yang membantu ataupun memberikan pertolongan untuk menyelamatkan mereka dikarenakan pada saat itu sedang terjadi perdebatan besar.Â
Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ingin memberikan bantuannya yang bisa dipakai untuk membantu orang-orang yang terjebak di dalam kapal selam tersebut, tetapi pihak Rusia tidak menerima bantuan itu dengan alasan di dalam kapal tersebut terdapat rahasia yang tak boleh diketahui oleh pihak ataupun negara lain terutama bagi Amerika Serikat beserta mitranya.Â
Dan akhirnya, Rusia menerima bantuan itu, tetapi sayangnya orang-orang yang terjebak tadi sudah meninggal (Permana, 2021). Dari kejadian kapal selam Rusia yang telah dijelaskan tadi, bisa dikatakan bahwa Gunboat Diplomacy mempunyai dampak yang tidak baik terkhusus untuk hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.Â
Dalam hal ini, negara Rusia yang memiliki peranan sebagai negara adidaya tak ingin jika rahasia yang ada di dalam kapal selam miliknya bocor ke pihak-pihak ataupun negara-negara lainnya.
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas maka bisa disimpulkan bahwa Gunboat Diplomacy atau diplomasi kapal perang ini dipakai sebagai utusan suatu negara dalam meraih kepentingan ataupun keinginannya dengan menggunakan kekuatan militer yang dimiliki negara tersebut.Â
Tak hanya itu saja, Gunboat Diplomacy ini juga bisa dipakai untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan yang terjadi diantara negara yang bersangkutan.Â
Tekhnik diplomasi ini masih sering digunakan oleh negara-negara yang memiliki superpower. Prinsip ataupun dasar yang terdapat di dalam Gunboat Diplomacy atau diplomasi kapal perang ini tidak pernah berubah ataupun dihilangkan, tetapi dalam hal taktik ataupun strategi mengalami perubahan.Â
Meskipun Gunboat Diplomacy atau diplomasi kapal perang ini sudah cukup lama kehadirannya, namun diplomasi ini masih eksis bahkan masih digunakan hingga saat ini.Â